Menurut beberapa sumber, Nusantara memiliki lebih dari 200 jenis sate. Makanan yang diolah dengan cara dibakar di atas arang kayu ini, bahannya bukan cuma daging. Ada pula yang menggunakan olahan kedelai, seperti tempe dan tahu.
Dari sekian banyak jenis sate, berikut ini yang mudah kita temui. Dari kota hingga ke pelosok desa.
Sate Padang
Sate padang menggunakan bahan berupa daging dan jerohan sapi. Ada paru, hati, lidah, kikil, dan lainnya. Kekhasan makanan ini terdapat pada cita rasa bumbunya yang asin dan gurih. Bumbunya banyak menggunakan tepung beras, kunyit, dan cabai.
Bumbu kuliner lezat ini juga mengandung rempah-rempah, contohnya merica, ketumbar, jinten, ketumbar, bawang merah, dan bawang putih. Bila ingin bumbu kekuningan, kunyit akan diperbanyak. Sedangkan jika gemar bumbu kemerahan, cabai merahlah yang akan dipakai lebih banyak.
Sate padang biasa disajikan dengan ketupat. Agar lebih kriuk dan makin enak, kita bisa menambahkan keripik singkong balado yang pedas.
Sate klatak
Dari Yogyakarta, kita juga mengenal sate klatak. Bahannya berupa daging kambing muda yang diiris dalam ukuran relatif besar. Bumbunya cukup minimalis, hanya bawang putih dan larutan garam.
Yang unik adalah tusuknya yang menggunakan jeruji besi dan kemudian dibakar di atas arang kayu. Bunyi yang ditimbulkan saat pembakaran kira-kira seperti klathak-klathak. Inilah yang membuat sajian ini dinamakan demikian.
Agar lebih nikmat, sate klatak biasanya ditemani semangkuk kuah gulai kambing dan sepiring nasi. Makanan enak ini banyak dijajakan di daerah Bantul.
Sate Madura
Yang satu ini sudah menjadi ikon Indonesia. Lezat dan sangat populer. Sate madura menggunakan daging ayam sebagai bahan utama. Adapun bumbunya didominasi kacang tanah dan kecap manis. Bumbu ini biasa disertai juga dengan rajangan bawang merah dan cabai rawit.
Makanan ini dijajakan dengan bermacam cara. Ada penjual yang membuka warung tenda, ada pula yang mendorong gerobak berkeliling kampung. Yang tak kalah unik, sering juga kita lihat penjual yang berkeliling dengan cara menyunggi (membawa barang atau dagangan di atas kepala). Ini umumnya dilakukan perempuan. Di Madura, kebiasaan menyunggi ini disebut nyo’on.
Selain dinikmati dengan lontong, menu lezat ini juga enak disantap dengan nasi. Selain daging ayam, kita juga bisa memilih sate hati, ampela, atau uritan (cikal-bakal telur).
Sate maranggi
Kuliner yang satu ini biasanya menggunakan daging sapi. Namun, banyak pula yang memilih daging kambing muda. Yang membedakan sate maranggi dengan lainnya adalah potongan-potongan daging sudah direndam bumbu terlebih dulu sebelum dibakar. Oleh karena itu, saat disuguhkan, sudah tidak memakai bumbu atau saus tambahan.
Bumbunya terdiri atas jahe, kunyit, ketumbar, lengkuas, dan cuka yang dibuat dari aren. Cuka ini biasa disebut cuka lahang. Rasanya mirip dengan dendeng dan disebut berasal dari Purwakarta.
Sate Ponorogo
Dari Jawa Timur, kita juga mengenal sate ayam dengan bumbu kacang. Yang menarik dari makanan khas Ponorogo ini adalah daging ayam yang diiris memanjang kemudian ditusuk dengan lidi. Jadi, daging ayamnya terasa lebih besar. Menu ini biasa dinikmati dengan nasi ditemani irisan bawang merah.
Sate lilit
Makanan ini menjadi salah satu kuliner khas dari Bali. Dahulu, sate lilit banyak ditemukan di daerah Klungkung. Sekarang, kalau kamu ke Bali, bisa dengan mudah menemukannya di Denpasar, Gianyar, maupun Badung. Keunikan sate ini adalah daging yang dilembutkan hingga menjadi gumpalan adonan. Kemudian dililitkan pada tusuk dari bambu. Adonan daging ini sebelumnya telah dibumbui dengan bawang putih, bawang merah, daun jeruk, serai, kunyit, dan cabai. Ditambah beberapa rempah khas Nusantara.
Sate buntel
Kalau sedang jalan-jalan di Solo, Jawa Tengah, jangan lupa menikmati menu spesial ini. Seperti namanya, sate buntel dibuat dari daging kambing muda yang dicincang lalu dibungkus (dalam bahasa Jawa disebut buntel) dengan usus atau lemak kambing.
Buntelan ini lalu ditusuk dengan sayatan bambu lalu dibakar diatas arang kayu. Saat disuguhkan biasanya ditemani kecap manis dan gerusan kacang tanah.
Nah, mana yang kamu sukai? Jika mengunjungi suatu daerah, coba cari makanan khas di sana. Siapa tahu ketemu sate yang berbeda dari biasanya. Ingat, tetap terapkan protokol kesehatan, ya. [*]
Baca juga:Â Minuman Tradisional dari Bahan-bahan di Sekitar Rumah