Jika dilakukan survei pada sejumlah orang yang belajar bahasa asing mengenai pekerjaan idaman setelah mereka menguasai bahasa tersebut, ada tiga profesi utama yang menjadi incaran. Pekerjaan yang dimaksud adalah diplomat, penerjemah, dan pemandu wisata. Ketiga pekerjaan ini memang menuntut mereka tidak hanya fasih bertutur bahasa asing, tetapi juga menguasainya.
Menjadi seorang diplomat memang sangat menggoda. Begitu juga dengan menjadi penerjemah. Lalu mengapa pemandu wisata juga menjadi pekerjaan idaman? Ternyata, menurut mereka, banyak hal yang mengasyikkan menjadi pemandu wisata.
Pekerjaan yang terbilang santai, lokasi pekerjaan yang menyenangkan karena berada di lokasi wisata dengan pemandangan indah, dan tentunya imbalan dan tips yang cukup besar. Bahkan, tak sedikit dari mereka yang memberi dalam bentuk mata uang asing.
Pada kenyataannya, pekerjaan pemandu wisata tak bisa dianggap enteng. Mereka bertugas memberikan bimbingan, penjelasan, dan petunjuk tentang obyek wisata serta membantu keperluan wisatawan lainnya. Termasuk menafsirkan warisan budaya dan alam suatu daerah dalam bahasa yang dikuasainya.
Di Indonesia, secara nasional telah dibentuk organisasi yang mewadahi profesi ini, yaitu Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI). Organisasi ini telah memiliki jaringan ke seluruh provinsi di Indonesia. Di beberapa daerah juga terbentuk sejumlah organisasi serupa yang bersifat lokal.
Secara umum, seseorang yang hendak menjadi pemandu wisata di Indonesia disyaratkan untuk memiliki izin atau licence yang diterbitkan HPI. Ketentuan ini terutama bagi pemandu wisata yang melayani wisatawan asing.
Hal ini agar kualitas pribadi mereka selalu mencerminkan ke-Indonesia-an serta menjaga validitas berbagai informasi yang disampaikan kepada wisatawan. Termasuk pula kinerja pemandu wisata dalam kaitannya dengan “pihak pemakai” yaitu biro perjalanan wisata yang membawa wisatawan.
Bagi mereka yang mencintai dunia pariwisata, pekerjaan ini tentunya tak hanya mendatangkan uang, tetapi juga memuaskan hasrat dan kecintaan mereka akan dunia pariwisata. Anda tertarik? [AYA]
Foto Shutterstock.