Pendidikan finansial di Indonesia memang tidak diajarkan di bangku sekolah sejak dini. Padahal, pemilikan pendidikan finansial sejak dini penting sekali untuk perkembangan hidup anak hingga dewasa nanti.

Di beberapa negara maju pendidikan finansial sudah menjadi bagian dari kurikulum sekolah dan telah menghasilkan dampak yang positif.

Sebuah riset dari Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) pada 2005 yang berjudul Increasing Financial Literacy menyatakan, pendidikan dan pengetahuan finansial semakin dibutuhkan.

Riset tersebut juga menyatakan, pendidikan finansial sangat penting tidak hanya untuk individu saja, tetapi juga bagi perekonomian negara.

Di Amerika Serikat, menurut organisasi nirlaba Next Gen Personal Finance, sudah banyak negara bagian yang mewajibkan siswa kelas 9-12 untuk belajar mengenai pengelolaan uang.

Untuk menyamakan dalam level nasional, maka organisasi nirlaba Jumpstart dari Washington bersama Council for Economic Education menerbitkan Standar Nasional untuk Pendidikan Keuangan Pribadi. Ini menjadi acuan sekolah-sekolah dalam membantu membuat mata pelajaran keuangan di seluruh distrik sehingga menjadi relatif konsisten.

Negara lain seperti Australia juga telah menerapkan pendidikan finansial ke dalam kurikulum sekolah seperti MoneySmart yang dikembangkan oleh Australian Securities and Investments Commision (ASIC). Dengan cara ini, guru-guru bisa memiliki panduan untuk mengajarkan keuangan kepada anak didik.

Selain Australia, Inggris pun sudah memasukkan pendidikan finansial ke dalam kurikulum nasional mereka sejak 2014. Siswa didik bisa belajar keuangan sejak dini, mulai dari menabung hingga perencanaan keuangan.

Pentingnya pendidikan finansial sejak dini

Dengan memiliki pendidikan finansial sejak dini, seseorang bisa mengelola keuangannya dengan bijak. Dengan pemahaman yang kuat, tujuan keuangan jangka panjang bisa dicapai sembari memperkuat pondasi keuangan pribadi.

Berikut ini adalah beberapa alasan mengapa pendidikan finansial di bangku sekolah sangat penting.

1. Terhindar dari utang yang enggak perlu

Dengan pendidikan finansial, seseorang bisa menghindari utang yang tidak perlu. Hal ini karena seseorang paham mengenai cara kerja bunga utang yang bisa menyebabkan penumpukan nilai utang.

Dia juga bisa menghitung secara kasar mengenai pembayaran utang, baik melalui kartu kredit dan pinjaman. Ini penting untuk menjaga kesehatan keuangan dan menghindari jebakan utang.

2. Kuat dalam mengelola keuangan

Pemahaman yang kuat mengenai keuangan bisa membantu kamu membuat anggaran keuangan secara kasar. Kamu pun bisa lebih cepat mengidentifikasi pengeluaran yang harus ditekan, berapa yang harus disisihkan untuk tabungan atau investasi, termasuk jumlah yang harus dialokasikan untuk membeli rumah, dan lainnya.

3. Terbentuk kebiasaan menghargai uang

Pemahaman sejak pendidikan finansial sejak dini membentuk persepsi bahwa uang seharusnya dikelola bukan dihabiskan. Kamu bisa mengajarkannya dengan cara yang mudah seperti menyisihkan uang jajan untuk ditabung demi membeli barang yang diinginkan. Anak-anak juga bisa memahami bagaimana kebutuhan dan keinginan itu berbeda.