Aki (akumulator) menjadi sumber listrik pada kendaraan bermotor. Lampu meredup dan suara klakson yang tak terdengar lantang menjadi indikasi sumber listrik ini sudah mulai tua atau soak. Nah, agar aki tetap bisa tetap berfungsi dengan baik berikut beberapa langkah yang sebaiknya dilakukan.
Langkah awal adalah dengan memperhatikan indikator air aki. Apabila indikatornya menyatakan bahwa air aki berada pada batas minimal, segera tambahkan air aki hingga mencapai batas normal. Lakukan hal ini di pagi hari sebelum mobil dihidupkan.
Alangkah baiknya jika air aki berada pada batas di antara low level dan upper level (biasa tertera pada sisi aki). Bila aki kekurangan cairan, sel-sel di dalamnya dapat rusak dan melengkung. Ini tentu mengganggu aliran arus litrik yang dikeluarkan.
Jagalah aki dengan baik ketika mobil tidak digunakan dalam jangka waktu lama. Di antaranya dengan melepas terminal negatif pada aki. Lalu, kepala aki yang dicopot tersebut dibungkus dengan kain. Ini dimaksudkan untuk menjaga agar tidak ada arus listrik yang bocor, dan terminal negatif tidak bersentuhan dengan bodi mobil.
Selain itu, periksa aki secara rutin. Di antaranya dengan melihat kondisi terminal aki (positif dan negatif). Dengan ini kita bisa melihat apakah terjadi korosi atau tidak pada kepala aki. Jika terdapat sedikit korosi, segera bersihkan dengan cara menyiramnya menggunakan air panas. Pastikan air tidak mengenai komponen kelistrikan dan perangkat penting lainnya.
Yang tak kalah penting, bijaklah dalam menggunakan perangkat kelistrikan. Di antaranya dengan selalu mematikan komponen-komponen kelistrikan seperti AC, lampu, dan audio sebelum mematikan mesin mobil. [BYU]
Artikel ini terbit di Harian Kompas edisi 6 Desember 2017