Kementerian Kelautan dan Perikanan RI pernah mengungkapkan, di dunia, ada lebih dari 1.100 spesies ikan hias air tawar. Sebanyak 400 spesies dari jumlah tadi, berasal dari Indonesia. Namun, hanya 90 spesies yang dibudidayakan masyarakat dengan alasan nilai ekonomi.
Hal ini tentunya sangat disayangkan. Padahal, ikan hias air tawar di Indonesia jika mampu dibudidayakan dengan baik bisa menghasilkan nilai ekonomi yang mampu meningkatkan taraf ekonomi masyarakat. Namun, apa saja ikan hias air tawar yang memiliki nilai ekonomi tinggi itu?
Ikan Cupang
Cupang (Betta sp) merupakan salah satu jenis ikan air tawar endemik Indonesia dan beberapa negara Asia Tenggara. Ikan ini memiliki daya tahan yang tinggi sehingga dapat hidup dalam wadah yang sempit tanpa bantuan alat sirkulasi udara. Cupang dikagumi karena keindahan warna serta bentuk sirip dan ekornya yang atraktif. Penampilan itu mendukung agresivitas perangainya. Harga cupang dengan kualitas kontes bisa mencapai Rp 10 juta per ekor.
Ikan Discus
Sekilas, ikan bernama latin Symphysodon discus ini mirip ikan laut. Warnanya mentereng dengan bentuk pipih seperti piringan. Ikan discus berasal dari sungai Amazon. Dijuluki discus karena merujuk pada bentuknya seperti piringan (disk). Gerakan ikan ini cukup tenang dan lembut sehingga terlihat apik di akuarium. Discus dapat tumbuh mencapai diameter 15 sentimeter. Harga ikan cantik ini tergantung diameternya, semisal diameter 5 inci harganya Rp 700 ribu–Rp 1 juta.
Ikan Louhan
Popularitas louhan saat ini memang tak seterang satu dasawarsa lalu. Ikan ini pernah menjadi primadona dengan harga yang bisa mencapai ratusan juta rupiah per ekor. Louhan yang dalam bahasa Inggris disebut Flowerhorn cichlid merupakan hasil persilangan berbagai jenis ikan cichlid. Malaysia dikabarkan menjadi yang pertama kali berinisiatif membiakkan ikan ini. Louhan memiliki keunikan pada warna dan tonjolan kepalanya. Louhan juga sempat disebut sebagai ikan pembawa keberuntungan.
Baca juga :Â
Ikan Koi
Ikan koi (Cyprinus carpio L) berasal dari Jepang. Ikan ini dibudidayakan pertama kali sekitar tahun 1820 dengan menyilangkan beberapa galur (strain) ikan karper. Hasilnya, ikan koi bercorak merah dan putih terang. Dari Jepang, koi menyebar ke berbagai penjuru bumi dan popularitasnya menanjak. Bahkan ikan ini pun menjadi salah satu bagian dalam mitos tentang keberuntungan. Ikan koi termahal sepanjang masa berjenis Ginrin Showa yang panjangnya 76 sentimeter. Koi milik kolektor asal Inggris ini memenangi bermacam kontes bergengsi. Pada 1986, harganya ditafsir mencapai 50 ribu poundsterling.
Ikan Arwana
Inilah ikan yang turut melabeli status sosial pemiliknya. Harganya yang selangit sebanding dengan keindahan penampilan dan perilakunya yang terkesan cool, tenang tapi galak. Arwana (Scleropages sp) adalah salah satu ikan endemik Indonesia. Habitatnya ada di sungai-sungai Kalimantan dan Papua. Di pasaran terdapat beberapa jenis arwana dengan harga anakan yang sudah mencapai ratusan ribu hingga jutaan rupiah. Arwana termahal di dunia adalah jenis platinum. Kabarnya, jenis ini hanya ada dua ekor di dunia, dimiliki kolektor Singapura dan Indonesia. Arwana platinum pernah ditawar dengan harga Rp 3,1 miliar. Wow sekali!