Lebih dari sekadar sumber protein hewani, ikan telah menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya kuliner dan tradisi masyarakat kita. Di berbagai daerah, ikan diolah menjadi hidangan istimewa dengan cita rasa khas yang memanjakan lidah. Dari ikan gurame bakar yang gurih di Jawa Barat, hingga patin pindang yang kaya rempah di Sumatera Selatan. Tradisi kuliner ikan air tawar Indonesia mencerminkan kekayaan budaya dan tradisi bangsa.
Menurut data Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan, konsumsi ikan air tawar di Indonesia mengalami peningkatan signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Pada 2022, konsumsi ikan air tawar mencapai 12,7 kilogram per kapita per tahun, melampaui konsumsi ikan laut yang sebesar 5,4 kilogram per kapita per tahun.
Peningkatan konsumsi ini didorong oleh beberapa faktor. Pertama, harga yang relatif lebih terjangkau dibandingkan dengan ikan laut. Kedua, kemudahan budidaya sehingga ketersediaannya lebih stabil. Ketiga, ragam jenis ikan air tawar yang banyak digemari masyarakat. Keempat, naiknya kesadaran masyarakat akan pentingnya mengonsumsi protein hewani.
Di sampiing kelezatan dan keragamannya, ikan air tawar juga menawarkan berbagai manfaat kesehatan.
- Sumber protein yang tinggi. Ikan kaya akan protein yang penting untuk membangun dan memelihara jaringan tubuh.
- Asam lemak omega-3. Kandungan asam lemak omega-3 pada ikan bermanfaat untuk kesehatan jantung dan otak.
- Vitamin dan mineral. Ikan juga kaya akan vitamin dan mineral penting, seperti vitamin B12, selenium, dan fosfor.
Ikan air tawar yang banyak dikonsumsi
Di antara keragaman ikan air tawar di Indonesia, beberapa jenis telah menjadi favorit masyarakat dan mendominasi konsumsi. Berikut jenis ikan yang paling banyak dikonsumsi di Indonesia.
Nila (Oreochromis niloticus). Juaranya konsumsi! Dagingnya yang gurih dan tidak banyak duri, serta harganya yang relatif murah, membuat ikan nila pilihan favorit banyak orang. Mudah diolah menjadi berbagai macam masakan, seperti digoreng, dibakar, atau pepes.
Lele (Clarias spp.). Primadona protein rakyat! Dagingnya yang tebal dan empuk, serta harganya yang terjangkau, menjadikan ikan lele pilihan protein yang populer. Mudah diolah menjadi berbagai macam masakan, seperti balado, dibakar, atau mangut. Dengan kandungan protein yang tinggi, lele juga dianggap sebagai bahan makanan untuk membantu menyembuhkan luka, contohnya pasca operasi atau khitan.
Ikan mas (Cyprinus carpio). Legenda budidaya! Ini adalah salah satu jenis ikan air tawar yang paling lama dibudidayakan di Indonesia. Dagingnya yang tebal dan gurih, serta harganya yang relatif murah, menjadikan ikan mas pilihan favorit banyak orang. Mudah diolah menjadi berbagai macam masakan, seperti digoreng, pepes, atau arsik.
Gurami (Osphronemus gouramy). Jawara restoran! Tak terhitung berapa banyak restoran yang menyuguhkan menu olahan ikan gurami. Dengan daging bertekstur padat dan tebal, gurami cocok diolah menjadi berbagai masakan seperti gurami bakar madu, sambal ijo, dan gurami goreng sambal matah. Gurami juga memiliki nilai ekonomi yang tinggi, sehingga banyak dibudidayakan di berbagai daerah di Indonesia.
Patin (Pangasius spp.). Favorit Sumatera dan Kalimantan! Dagingnya yang tebal dan empuk, serta rasanya yang gurih, membuat ikan patin pilihan sumber protein yang populer di Sumatera dan Kalimantan. Namun, di Jawa pun, patin sudah menjadi salah satu ikan favorit untuk dikonsumsi. Mudah diolah menjadi berbagai macam masakan, seperti digoreng, dibakar, atau pindang.
Dengan terus meningkatkan budidaya dan konsumsi ikan air tawar, Indonesia dapat mewujudkan ketahanan pangan dan meningkatkan kesehatan masyarakat.
Baca juga:Â 5 Jenis Ikan Hias yang Cocok Dipelihara di Kosan