“Hormati gurumu, sayangi teman. Itulah tandanya kau murid budiman.”

Masih ingatkah sepenggal lirik ini? Ya, inilah lagu anak berjudul “Pergi Belajar”, yang akrab dinyanyikan saat kecil.

Banyak orang berpendapat bahwa masa kanak-kanak adalah masa yang paling menyenangkan. Inilah momen ketika seorang anak bisa lebih ekspresif sambil melepas tawa, bersenda gurau, dan bermain. Dunia anak erat kaitannya dengan dunia belajar-mengajar di sekolah.

Tak dapat dielak dalam usia yang masih belia, segala tingkah laku anak tentunya mengundang perhatian ayah dan ibu. Perhatian orangtua termasuk dalam mengembangkan kemampuan berkomunikasi dan sosialisasi dengan dunia sosial di luar keluarga, salah satunya dengan belajar menghargai orang lain, terutama guru dan teman di sekolah.

Guru adalah sosok yang sangat berpengaruh pada perkembangan pendidikan anak. Selain orangtua dan faktor lingkungan, gurulah yang berperan penting membantu membentuk karakter, perilaku, tingkah laku, dan ucapan anak.

Untuk itu, cobalah ajarkan anak agar menghormati gurunya, sedari dini. Cermati pula perilaku anak terutama pada rentang usia 6–12 tahun yang umumnya bersifat egosentris, yaitu berfokus pada keinginannya sendiri. Akibatnya, si kecil kerap mengabaikan orang-orang di sekitarnya, termasuk tidak bersikap kooperatif dengan guru.

Katakan pada anak bahwa guru adalah orang yang dipercaya ayah dan ibu untuk mengajarkan ilmu pengetahuan dan ajaran yang baik kepada anak. Yang disampaikan guru kelak akan berguna untuk masa depannya. Jangan pernah bosan untuk mengatakan ke buah hati agar dia belajar mendengar kata-kata bapak dan ibu guru, termasuk pelajaran dan perintahnya.

Di sisi lain, pertemanan akan membantu si kecil berlatih komunikasi lewat aktivitas sehari-hari. Semakin banyak teman yang dimiliki anak, wawasannya akan berkembang luas. Pertemanan, akan memberikan dampak positif terhadap perkembangan diri anak.

Anak bisa lebih membangun kepercayaan diri, belajar untuk berkomunikasi, belajar beragam aktivitas sosial, dan berani berinteraksi dengan orang lain di luar lingkungan keluarga.

Dengan memiliki teman baru, otomatis si kecil akan belajar untuk saling berbagi, saling memahami kebutuhan orang lain, belajar tidak menjadi egoistis, dan mengurangi sikap manja. Bahkan, banyak penelitian psikologi yang memaparkan bila buah hati Anda senang berteman tanpa membeda-bedakan orang, otomatis dia akan lebih mudah berteman dan disukai banyak orang. Mari, ajarkan nilai positif ini kepada buah hati tercinta dan selalu memonitor perkembangan si kecil di sekolah. [AJG]

noted: hormati guru sayangi teman

foto: shutterstock