Pada pengujung tahun atau menjelang liburan sekolah, sentra otomotif seperti Pasar Mobil Kemayoran, pusat onderdil Atrium Plaza Senen, pasar Palmerah, serta Duta Mas Fatmawati, selalu dipadati calon pembeli. Mereka berburu suku cadang untuk mobil yang hendak digunakan berlibur.

Suku cadang fast moving yang usang atau sudah tidak layak pakai biasanya diganti dengan komponen baru. Sedangkan untuk komponen di luar kategori tersebut, tidak sedikit orang menggantinya dengan suku cadang bekas, terlebih mobil lawas lansiran Eropa. Nilai ekonomis menjadi alasan utamanya.

Memang, menggunakan komponen baru akan lebih meyakinkan ketimbang suku cadang bekas atau copotan. Namun, apabila kita bisa lebih cermat dan teliti saat berburu suku cadang bekas, keuntungan akan semakin didapat, baik sisi ekonomis maupun kualitas barang. Berikut beberapa langkah cermat yang perlu dilakukan.

Pertama, periksa kondisi mobil secara menyeluruh di bengkel tepercaya. Ini dilakukan agar kita bisa mengetahui dengan detail komponen apa saja yang harus diganti.

Kedua, konsultasi dengan mekanik tentang suku cadang yang hendak diganti, apakah harus menggunakan onderdil baru atau bisa diganti dengan komponen bekas yang masih oke. Tanyakan pula kisaran harga komponen tersebut. Dengan cara ini, pemilik kendaraan dapat menekan biaya pengeluaran.

Ketiga, bekali diri dengan pengetahuan mengenai karakter kendaraan. Dengan wawasan luas, kita dapat meminimalkan “kecurangan” si penjual onderdil, baik dari sisi harga maupun kualitas atau merek suku cadang. Nah, bila memungkinkan, bawalah suku cadang yang hendak diganti, sebagai bahan perbandingan.

Keempat, luangkan waktu Anda untuk mencari informasi sebanyak-banyaknya tentang suku cadang yang hendak diganti, maupun profil toko atau penjual onderdil bekas. Malum, berburu suku cadang bekas memang harus lebih sabar jika dibandingkan dengan mencari suku cadang baru.

Kelima, manfaatkan internet sebagai salah satu tempat mencari onderdil bekas ataupun sekadar menambah pengetahuan tentang onderdil. Jika ingin membeli komponen via online, jangan lupa menanyakan tentang garansi atau kualitas barang yang ditawarkan si pemilik lapak.

Keenam masuk ke forum jual beli atau komunitas otomotif. Selain mejalin silaturahim antarpemilik mobil, bisa menggali informasi mengenai kendaraan maupun toko onderdil. Tidak jarang anggota grup chatting memberikan rekomendasi gerai otomotif berkualitas dengan harga “miring”. [BYU]

Artikel ini terbit di Harian Kompas edisi 2 Desember 2016.