Jalan raya ibarat medan perang. Meski ratusan rambu lalu lintas dipasang, bahaya tetap mengintai setiap pengemudi sepanjang waktu. Menurut survei yang dilakukan Automobile Association of South Africa, ada waktu-waktu tertentu (waktu rawan)Â tingkat kewaspadaan pengemudi menurun sehingga memicu terjadinya kecelakaan. Kapan saja?
Asosiasi tersebut membaginya dalam empat kategori waktu rawan. Ini harus menjadi peringatan pengemudi (pengendara) kendaraan. Waktu pertama adalah pagi dan sore hari. Saat pagi hari, biasanya orang berusaha mengemudi lebih cepat agar tak terlambat sampai tempat kerja.
Situasi itu diperberat jika pengemudi tidak cukup tidur pada malam sebelumnya. Pengemudi cenderung mengantuk dan tak konsentrasi. Pada sore hari terjadi pula kecenderungan menurunnya konsentrasi. Hal itu dipicu kelelahan setelah bekerja seharian.
Waktu kedua adalah dini hari atau sekitar pukul 2 sampai pukul 4. Kecelakaan yang terjadi pada dini hari ini juga sering melibatkan pengemudi yang berada di bawah pengaruh alkohol. Mereka biasanya pengunjung klub malam. Yang memprihatinkan, kecelakaan itu acap mengorbankan orang lain yang tak bersalah. Secara psikologis, dini hari adalah titik kritis manusia merasa mengantuk dan lelah.
Waktu rawan ketiga, yakni saat liburan sekolah yang kebanyakan disebabkan kegembiraan yang berlebih pada penumpang kendaraan. Akibatnya pengemudi menjadi tak memperhatikan jalan. Penumpang boleh saja berkomunikasi dengan pengemudi selama itu tak mengurangi konsentrasi untuk mengendalikan kendaraan.
Waktu rawan terakhir ada di akhir pekan. Meski di akhir pekan banyak orang pergi berlibur, tak selamanya aktivitas senang-senang itu membuat badan terasa segar kembali. Bila orang banyak berkegiatan luar ruangan selama berlibur, tubuh akan mengalami kelelahan. Hal itu akan mendorong terjadinya penurunan konsentrasi. Pengemudi sebaiknya memperhatikan kondisi badan selepas liburan. [*]
Foto Shutterstock.
Artikel ini terbit di Harian Kompas edisi 4 Oktober 2016