Rem adalah komponen vital kendaraan. Jika gangguan sekecil apa pun diabaikan, hal ini bisa berakibat fatal. Apa saja gangguan di rem yang harus Anda ketahui?
Menurut praktisi otomotif, ada beberapa gejala pada rem yang jika terasa harus segera ditangani. Yang pertama, pedal rem bergetar saat diinjak. Ini menunjukkan piringan bergelombang atau tidak rata. Penyebabnya adalah kualitas kampas atau piringan tidak sesuai.
Kondisi itu juga bisa dialami mobil matik jika pengemudi malas menggunakan rem parkir saat berhenti di lampu merah. Sebaiknya, pengemudi tidak menginjak rem bila posisi gigi tidak netral. Piringan besi akan memuai jika terkena panas tekanan rem, akibatnya menimbulkan gelombang.
Gejala kedua, ketika rem diinjak membuat arah mobil tidak lurus, cenderung ke kiri atau kanan. Kondisi tersebut disebabkan salah satu rem tidak bekerja sempurna lantaran piston berkarat dan minyak rem kotor. Bila gejala ini muncul, jangan injak rem mendadak dan memberi tekanan keras sebab mobil bisa oleng atau terbalik.
Tanda rem bermasalah yang ketiga adalah amblas saat diinjak. Kondisi ini terjadi saat pedal tidak memberikan tekanan normal dan ngempos saat mengerem. Rem amblas dapat terjadi karena adanya angin palsu yang disebabkan proses penggantian minyak kurang sempurna. Bisa juga karena kebocoran pada sistem yang sering terjadi pada kaliper. Selain itu, disebabkan master rem yang tidak presisi akibat sil sudah tidak bisa menahan tekanan.
Namun jika rem diinjak dan posisinya lebih dalam, itu tanda bahwa kampas rem sudah habis. Untuk mengantisipasi keadaan ini, lakukan pengereman dengan beberapa kali menginjak pedal agar mendapatkan tekanan yang sesuai dan berhenti sempurna.
Agar gangguan pada sistem pengereman tidak terjadi, sebaiknya lakukan pemeriksaan rutin di bengkel resmi atau langganan. Sebagai langkah pencegahan, lakukan perawatan berkala setiap 10.000 kilometer untuk mengganti kampas rem depan-belakang. Bila telah mencapai 20.000 kilometer, lakukan servis besar, ganti kampas, dan kuras minyak rem. [*]
Foto Shutterstock.
Artikel ini terbit di Harian Kompas edisi 26 Agustus 2016