Perihal seorang human resources (HR) yang tidak memiliki pengalaman kerja di bidangnya sedang menjadi pergunjingan hangat di media sosial. Warganet sibuk memperdebatkan haruskah kita bekerja linier atau sesuai dengan jurusan saat kuliah? Atau, cukup dengan mengantongi pengalaman kerja sesuai posisi yang kita incar?

Pertanyaan semacam itu acap kali muncul dari benak lulusan baru atau fresh graduate yang tengah sibuk mencari pekerjaan. Fakta di lapangan mengungkapkan bahwa ribuan karyawan bekerja di bidang yang tidak sesuai dengan jurusannya saat kuliah. Ada banyak lulusan bergelar sarjana teknik yang memutuskan mencari peruntungan di bidang ilmu non eksakta.

Hal itu dipengaruhi oleh jenis pekerjaan yang semakin luas mengikuti perkembangan zaman. Jika dahulu kita mengenal pekerjaan hanya seputar dokter, polisi, jurnalis, teknisi, dan pekerjaan umum lainnya, kini berkat kecanggihan teknologi, muncul ratusan jenis pekerjaan baru.

Pekerjaan yang dimaksud antara lain desain grafis, copywriter, content creator, product marketing, dan lain sebagainya yang mungkin terdengar asing karena mendapat pengaruh bahasa Inggris. Masalahnya, beberapa pekerjaan di atas belum banyak tersedia dalam daftar jurusan di universitas. Lantas, bagaimana jika kita ingin bekerja di bidang itu?

Perkuat pengalaman

Program pengembangan diri melalui pelatihan, baik kursus atau bootcamp, hingga seminar telah banyak ditawarkan kepada mahasiswa dan lulusan sarjana. Program pelatihan tersedia untuk berbagai bidang. Kamu bisa memilih bidang apa yang ingin kamu geluti.

Dengan mengikuti pelatihan semacam itu, kamu akan mendapat ilmu baru yang mungkin tidak diajarkan di bangku perkuliahan. Yang terpenting kamu bisa memahami cara dan alur bekerja.

Di Indonesia sendiri, banyak perekrut yang lebih mempertimbangkan pengalaman dibandingkan jurusan kuliah. Termasuk topik terhangat di kalangan warganet saat ini bahwa pengalaman kerja menjadi sorotan bagi seseorang untuk menempati posisi pekerjaan tertentu. Sebab, melalui pengalaman, hasil kerja seseorang dapat terlihat.

Tidak berlaku di semua bidang pekerjaan

Meski demikian, hal tersebut tidak berlaku di segala bidang pekerjaan. Ada beberapa pekerjaan yang memang harus sejalan dengan jurusan kuliah. Contohnya dokter, arsitek, dan teknisi.

Pekerjaan yang berhubungan dengan ilmu eksakta cenderung membutuhkan orang yang ahli dan profesional di bidangnya. Ini dinilai melalui lamanya mereka mendalami ilmu di bidang tersebut. Lain halnya dengan pekerjaan yang berkaitan dengan dunia kreatif. Kita bisa memperdalam ilmu melalui kursus yang dapat ditempuh dalam waktu singkat. Tidak sedikit pula yang belajar desain secara otodidak.

Jadi, lebih penting mana antara jurusan dan pengalaman tergantung pada bidang pekerjaan yang akan kamu ambil. Jika ingin menggeluti bidang eksakta, jelas jurusan kuliah menjadi penentu jalanmu menuju pekerjaan impian.

Sebaliknya, jurusan tidak menjadi masalah jika kamu ingin terjun ke bidang kreatif, selama kamu bisa memperdalam ilmu itu melalui jalan lain.

Baca juga: Pusing Cari Kerja? Konsisten Adalah Kunci