Lewat integrasi metode lokal seperti Tara Bandu dan Nahe Biti Boot, komunitas di Liquiça dan Bazartete tidak hanya menemukan cara yang lebih inklusif untuk menyelesaikan konflik, tetapi juga berhasil memperkuat rasa kepemilikan terhadap nilai-nilai perdamaian. Inilah salah satu pendekatan paling berani dan kontekstual yang diterapkan dalam pembangunan sosial di kawasan ini.
Program ini menyentuh langsung kehidupan hampir 1.800 orang, termasuk lebih dari 700 pemuda dan perempuan. Mereka terlibat dalam berbagai sesi pendidikan perdamaian, pelatihan hukum, serta penguatan kapasitas organisasi lokal yang kini tumbuh menjadi garda depan penyebar dialog damai.
Tak hanya berhenti di tingkat komunitas, program ini juga menghasilkan dampak nyata di institusi. Pendidikan perdamaian kini telah disepakati masuk sebagai bagian dari kegiatan ekstrakurikuler di sekolah-sekolah. Sebuah Nota Kesepahaman dengan Kementerian Pendidikan dan Kementerian Pemuda, Seni dan Olahraga menjadi landasan kuat untuk keberlanjutan inisiatif ini di masa depan.
“Kami senang melihat partisipasi aktif kaum muda, khususnya perempuan, dalam mempromosikan perdamaian. Ketika mereka diberi ruang dan kepercayaan, perubahan nyata bisa terjadi,” ujar Dr Iotam, perwakilan Delegasi Uni Eropa untuk Timor-Leste.
Inisiatif ini merupakan bagian dari program regional yang dijalankan oleh salah satu lembaga pembangunan internasional yang telah lama berkiprah di kawasan Asia Pasifik. Di Timor-Leste, program ini dilaksanakan bersama mitra lokal, yang juga turut menekankan pentingnya membangun partisipasi setara dan memperkuat narasi budaya sebagai media rekonsiliasi.
“Proyek ini telah memberikan kontribusi bagi perdamaian di masyarakat dengan memperkuat pilar pencegahan melalui pendidikan perdamaian dan penyelesaian konflik menggunakan praktik berbasis budaya di mana kaum muda diberdayakan untuk membuat keputusan dan menjadi pelopor di masyarakat mereka. Proyek ini berhasil lebih jauh memperkuat rasa kepemilikan di antara semua pemangku kepentingan untuk mewujudkan perdamaian melalui integrasi modalitas pendidikan di sekolah dan di masyarakat itu sendiri,” kata Alzira Reis, Country Director ChildFund Timor-Leste.
Penutupan program ini bukanlah akhir, melainkan awal dari fase baru. Dengan kapasitas yang telah diperkuat, jejaring yang terbangun, serta nilai-nilai yang tertanam, masyarakat Liquiça kini berdiri lebih siap menghadapi tantangan sosial dengan dialog, inklusi, dan kekuatan kultural yang otentik.