Halloween Kills, Teror Maut yang Terus Berlanjut

Michael (Mike) Myers, pembunuh keji berdarah dingin, kembali beraksi. Melanjutkan kisah pada Halloween (2018), sekuel terbaru Halloween Kills menyajikan teror yang dihadirkan Mike bagi warga kota kecil Haddonfield. Semua terjadi pada malam Halloween tahun 2018.

Film diawali saat Cameron Elam menemukan Deputy Sheriff Frank Hawkins dalam keadaan terluka parah. Sementara itu di tempat lain, Laurie Strode (Jamie Lee Curtis) beserta anak dan cucunya, Karen (Judy Greer) dan Allyson Nelson (Andi Matichak) dalam perjalanan menuju rumah sakit.

Dari film terdahulu, ketiga perempuan ini berhasil meringkus Mike dan mengurungnya dalam ruang bawah tanah rumah Laurie. Mereka lalu membakar rumah dan menduga Mike tewas di dalamnya. Namun, dalam perjalanan menuju rumah sakit, mereka melihat iring-iringan mobil pemadam kebakaran.

Nyatanya, Mike berhasil lolos dari kebakaran dan mulai menebar maut. Satu per satu korban berjatuhan dengan cara yang mengerikan. Mendengar hal itu, warga kota bersatu dan memburu Mike ke penjuru kota. Berhasilkah mereka mengalahkan Mike?

Terus berlanjut

Sebagai waralaba yang telah menelurkan 11 film sejak pertama kali muncul pada 1978, Halloween berhasil mengangkat Mike Myers menjadi sosok monster pembunuh yang legendaris. Ia digambarkan sebagai sosok yang bermasalah dan membunuh saudara perempuannya saat masih kecil.

Film ini diberi judul Halloween karena semua pembunuhan Mike dilakukan pada saat hari libur di mana semua orang mengenakan kostum menyeramkan. Mike sendiri selalu mengenakan topeng wajah yang rusak. Ia nyaris tak pernah berbicara, tetapi ketika beraksi selalu tanpa ampun. Korban umumnya dibunuh dengan cara ditikam berulang kali. Tak terkecuali pada Halloween Kills.

Sadisme dan kucuran darah menjadi sajian utama film ini. Dari awal hingga selesai, teror terus berlanjut. Namun, kesan tegang yang menyeramkan tak lagi mencuat karena Mike begitu mudah membunuh korban-korbannya, sehingga terasa seperti rutinitas saja. Para korban juga terkesan acak, siapa saja yang ditemui Mike, sehingga penonton sulit untuk berempati.

Sementara itu, hadirnya karakter protagonis Tommy Doyle (Anthony Michael Hall) awalnya menjanjikan. Pernah selamat ketika nyaris menjadi korban pada waktu kecil, Tommy memiliki dendam pribadi pada Mike. Ia menolak untuk kalah pada ketakutan sehingga menggalang warga untuk mengejar si pembunuh. Katanya, kejahatan harus berakhir malam itu. Namun, belakangan keputusannya menjadi reaktif belaka. Sepanjang film, ia hadir di berbagai tempat dan situasi tetapi selalu tergopoh-gopoh terasa tak jelas juntrungannya kecuali hadir saja.

Bukan kekerasan

Tak terlalu banyak yang dapat disimak dari kisah Halloween Kills. Beberapa kilas balik dihadirkan untuk menjelaskan peran para karakter. Namun, bukannya menjelaskan sosok Mike, kilas balik lebih menjelaskan pergumulan masing-masing karakter. Di rumah sakit, Laurie dan Hawkins yang telah berurusan dengan Mike sejak empat dekade sebelumnya, merenungkan kembali semua upaya yang telah dilakukan untuk melawan sosok kejam yang menakutkan itu.

Akan tetapi, percakapan Laurie dan Hawkins terkesan hanya tempelan. Pernyataan bahwa Mike tidak dapat dilawan dengan kekerasan, karena hanya akan membuatnya melakukan lebih banyak kekerasan lagi. Namun, tidak jelas benar penyebab kebrutalan Mike, sehingga pernyataan itupun seperti tanpa arti.

Sementara itu, sejumlah kejanggalan jadi mengundang tanya. Misalnya Laurie yang mestinya baru menjalani pembedahan besar, tapi mendadak bisa bangkit dari tempat tidur. Memang, menonton horor penuh teror ini logika terkadang perlu dikesampingkan. Tetapi, jika logika dilupakan, jadi malah mengundang tanya.

Terlepas dari itu semua, sebagai tontonan Halloween Kills tetap menyenangkan. Dengan kostum dan akting yang meyakinkan serta suasana malam yang mencekam, terlepas dari cerita yang kurang memuaskan akal, film ini tetap menjanjikan ketegangan.

Segera simak di teater terdekat dan pastikan Anda tetap patuhi protokol kesehatan demi keamanan bersama.