Dibandingkan dengan ruang tamu yang dapat diakses orang lain, kamar tidur lebih dapat dieksplor sesuai keinginan pribadi karena merupakan ruang yang berada di area privat. Goresan warna, tata letak furnitur, hingga dekorasi berada di bawah kuasa sang penghuni. Ruang tidur yang tak nyaman justru akan mengurangi kualitas istirahat.
Pemahaman terhadap diri sendiri akan membantu penghuni dalam memilih gaya ruang tidur yang akan diaplikasikan. Misalnya, memilih gaya sederhana dengan sentuhan lembut dari hiasan dekorasi yang tidak terlalu dominan dan paduan dinding berwarna pastel.
Selain itu, sang penghuni juga wajib memilih tempat tidur yang tepat. Jangan ragu untuk meminta izin untuk menjajal tempat tidur di toko dan mengecek kenyamanan kasur. Ukur pula secara akurat dimensi, pintu atau tangga agar tempat tidur yang Anda beli bisa masuk ke dalam kamar.
Apabila pintu masuk terlalu sempit, carilah desain tempat tidur berengsel yang dapat dilipat menjadi dua bagian atau tempat tidur yang dapat dirangkai di tempat. Untuk meminimalkan kekeliruan, terapkan ukuran tempat tidur pada lantai kamar sehingga Anda memperoleh gambaran tampilannya kelak. Cara ini juga memudahkan penghuni memperkirakan sisa ruang di sekitarnya agar lebih proporsional.
Pemilik hunian yang luas cenderung ingin memiliki ruang keluarga yang sekaligus bisa disulap menjadi ruang tidur sementara, terutama untuk tamu yang bermalam. Sebagai alternatif, carilah tempat tidur yang berfungsi ganda seperti sofa bed atau matras gaya Jepang yang dapat disimpan kembali dengan rapi ketika tidak digunakan. [*/GPW]
Foto iklan Kompas/Tommy B. Utomo
Artikel ini terbit di Harian Kompas edisi 6 September 2013