Gempa di Indonesia terjadi karena di antaranya karena negara ini menjadi titik pertemuan tiga lempeng tektonik aktif, yakni lempeng Eurasia, Pasifik, dan Indo-Australia. Indonesia juga termasuk dalam cincin api Pasifik yang menyebabkan aktivitas vulkanik sangat tinggi berpotensi gempa.
Namun, kamu tak perlu panik saat terjadi gempa. Lakukan langkah-langkah berikut ini untuk membantu dirimu terhindar dari risiko gempa.
1. Lindungi tubuh
Lindungi tubuhmu, terlebih bagian kepala dan leher, khususnya ketika berada di dalam ruangan yang tidak memungkinkan untuk lari keluar. Ambil sesuatu yang dapat melindungi kepala dari risiko kejatuhan benda atau puing.
Bila memungkinkan, sebelum guncangan semakin kuat, segeralah menjauh dari kaca, rak buku, atau perabotan besar lainnya yang bisa jatuh mengenai diri. Hindari berdiri di dekat pintu. Akan lebih aman apabila berada di bawah meja.
2. Jangan gunakan lift
Jangan gunakan lift saat terjadi gempa. Selain berisiko macet, listrik padam bisa saja terjadi sehingga lift tiba-tiba berhenti. Apabila sedang berada di gedung bertingkat dan kecil kemungkinan untuk segera turun dan keluar, tetaplah tenang dan coba untuk menarik perhatian orang, misalnya dengan berteriak agar orang mengetahui keberadaanmu. Berlindunglah di tempat aman seperti di bawah meja.
3. Jauhi kabel dan saluran gas
Saat berada di luar bangunan atau gedung, jangan panik. Tetaplah di luar dan jauhi jaringan kabel listrik, saluran gas, dan bahan bakar. Jauhi pula pohon-pohon besar dan tiang listrik maupun tiang telepon, yang berisiko roboh akibat guncangan. Jauhi pula area yang berada di dekat dinding bangunan seperti fasad dan ornamen arsitektur lain yang kerap menjadi bagian pertama bangunan yang runtuh akibat gempa.
4. Segera berhenti
Ketika kamu sedang berkendara, segeralah menepi dan berhenti sejenak di tempat aman. Pastikan berhenti jauh dari kabel listrik dan area berbahaya lain seperti di bawah jembatan atau di dekat bangunan bertingkat. Aktifkan rem parkir (rem tangan) agar mobil berhenti dengan sempurna. Aktifkan pula lampu darurat (hazard) agar pengemudi lain juga ikut berhati-hati.
Baca juga :Â Mengusahakan Rumah Tahan Gempa
5. Mengungsi ke tempat tinggi
Apabila sedang berada di area pantai, segera mengungsi ke tempat tinggi. Hal ini sebagai langkah antisipasi apabila terjadi tsunami setelah gempa terjadi. Carilah tempat aman yang jauh dari pantai serta jauh dari risiko bangunan roboh.
6. Cek kondisi bangunan
Setelah gempa berhenti, cermati lingkungan di sekitar kamu, termasuk kondisi bangunan. Pastikan bangunan tidak terdapat kerusakan. Periksa pula apakah terjadi kebocoran gas atau pipa air, korsleting, atau hal lainnya yang membahayakan.
7. Cari sumber informasi tepercaya
Carilah sumber informasi tepercaya untuk mengetahui lebih lanjut tentang bencana alam ini, misalnya melalui situs resmi BMKG, televisi, atau surat kabar tepercaya. Jangan mudah terpancing oleh isu atau berita, termasuk melalui media sosial, yang tidak jelas sumbernya. Dan, yang juga patut diingat, keselamatan jiwa dan orang-orang di sekitar jauh lebih penting ketimbang meng-update status media sosial pada saat bencana sedang menimpa. Jadi jangan panik saat gempa.