Panggung adibusana di kancah internasional beberapa tahun terakhir menampilkan wajah yang lebih beragam. Padu padan gaya etnik dan sentuhan modern kian mewarnai, bahkan hampir selalu mencuri perhatian dalam setiap pergelaran busana.

Belahan bumi bagian timur kini memang tengah naik daun. Berbagai kekayaan budaya yang ada di dalamnya menginspirasi sebuah rancangan busana yang mampu meningkatkan nilai dan kualitasnya. Indonesia, dengan ratusan etnik yang menaunginya, disebut-sebut mampu menjadi penentu tren pada masa depan. Tren 2014 disebutkan akan semakin membawa para perancang dunia melirik berbagai kekhasan budaya dari suatu negara. Diperkirakan, tahun depan tema yang diusung adalah kembali ke tradisi.

Kain tenun asal Flores, misalnya, yang kini termasuk menjadi incaran para perancang, baik dalam maupun luar negeri. Para perancang tersebut umumnya memadukan kain tradisional ini dengan material lain yang lebih modern dan dengan sentuhan garis rancang yang juga modern. Mengenakan rok dari kain tenun untuk dipadukan dengan atasan dari sutera, hanyalah salah satunya.

Di dalam negeri, tidak hanya kalangan perancang yang mengangkat kembali bentuk-bentuk seni tradisi, tetapi juga para pembuat itu sendiri. Seperti halnya penenun asal Kabupaten Sikka, Maumere, Flores, bernama Alfonsa Horeng yang giat memperkenalkan tenun ikat khas Flores, baik di dalam maupun mancanegara.

Beberapa negara di Eropa hingga Amerika Latin telah disambangi, baik untuk mengajar maupun sekadar memperkenalkan keindahan tenun ikat yang digubah dalam bentuk pakaian jadi. Pakaian kasual ataupun gaun pesta tetap digubah dengan mempertahankan kesan etnik. Baju khas Flores yang berbentuk ponco atau sarung, misalnya, dimodifikasi agar sesuai dengan kebutuhan di negara masing-masing.

Meski dalam bentuk jahitan dan potongan baju yang sederhana, karena tenun ikat memiliki motif beragam maka cukup dengan ditambah aksesori seperti kalung, ikat pinggang, anting, atau gelang, tenun ikat bisa tetap tampil memukai. Semua hal ini pun menjadikan tenun ikat sebuah produk fashion yang fleksibel dan pencintanya kini telah merambah di berbagai negara di  dunia.

Ketenaran tenun ikat ini pun menambah panjang deretan seni tradisi Indonesia yang telah menembus panggung internasional, selain batik yang sejak 2009 dikukuhkan sebagai warisan budaya oleh UNESCO. Melenggang aksi penuh percaya diri dengan mengangkat seni tradisi, siapa yang tak bangga? [ADT]