Penjahat siber semakin canggih dengan memanfaatkan kecerdasan buatan (AI) untuk otomatisasi dan personalisasi serangan phishing. Serangan ini menerapkan sejumlah taktik seperti menawarkan “skin” atau mata uang dalam game, yang pada akhirnya mencuri kredensial pengguna atau menjerat mereka ke dalam penipuan lebih lanjut.

Sebuah perusahaan keamanan siber dan privasi digital global menyebut, pada paruh pertama 2024, jumlah gamer muda yang menjadi target serangan siber meningkat 30 persen dibandingkan dengan paruh kedua 2023.

Penyedia layanan keamanan siber tersebut juga mengungkap, lebih dari 132.000 pengguna menjadi target, dengan Minecraft, Roblox, dan Among Us menjadi game yang paling sering dieksploitasi oleh para penjahat siber.

Para penyerang menggunakan popularitas game-game  tersebut dan memanfaatkan cheat dan mod yang diunduh dari situs pihak ketiga sebagai kedok untuk menyebarkan malware.

Baca juga: Ingin Mengamankan Aset Kripto? Perhatikan Hal-hal Berikut

Panduan bagi orangtua

Untuk melindungi anak-anak di dunia digital, sekaligus menciptakan lingkungan daring yang lebih aman, Kaspersky memberikan sejumlah panduan bagi para orangtua. Upaya berikut ini diharapkan dapat membantu menciptakan pengalaman digital lebih aman dan positif bagi anak-anak.

  1. Berkomunikasi secara terbuka dengan anak-anak tentang risiko daring dan menetapkan panduan yang ketat.
  2. Membantu anak-anak membuat kata sandi unik dan menggantinya secara berkala.
  3. Menetapkan aturan dasar yang jelas terkait aktivitas daring dan menyesuaikannya seiring bertambahnya usia anak.
  4. Memperkenalkan anak-anak pada keamanan siber melalui buku atau sumber lain yang mengajarkan konsep utama keamanan daring.
  5. Menggunakan aplikasi untuk melindungi anak-anak dari konten berbahaya, membatasi waktu layar, dan melacak lokasi fisik mereka.
  6. Memasang solusi keamanan tepercaya pada perangkat anak-anak untuk mencegah pengunduhan file berbahaya saat bermain game.