Di suatu hutan belantara Sumatera yang lebat, sekelompok anak-anak binatang penghuni hutan sedang berkumpul untuk bermain atau bercengkerama. Mereka adalah Gaga si Gajah, Momo si harimau, Kinci si kelinci, dan Moni si monyet.

“Ha-ha-ha lihat Gaga kesusahan minum. Lagi pula aneh, ada hidung sebesar dan sepanjang itu? Kakimu seperti ada lima Gaga. Ha-ha-ha.” Momo si harimau tertawa terbahak-bahak melihat Gaga sedang minum di tepi sungai. Teman-teman yang lain hanya diam. Sebenarnya mereka tidak menyukai sifat Momo yang suka mengejek.

“Belalai ini anugerah bagi kita, Nak. Jangan marah ya kalau ada teman yang mengejekmu. Mereka hanya belum tahu kalau belalai ini sangat berguna. Kalau mereka tahu, pasti tidak ada lagi yang mengejekmu,”nasihat ibu Gaga setiap kali Gaga bersedih.

Hingga pada suatu malam, hujan lebat disertai angin melanda hutan. Beberapa pohon roboh karena hebatnya angin malam itu. Salah satu pohon besar ternyata roboh dan menimpa rumah Momo.

“Wah kasihan sekali ya, tapi apa yang harus kita lakukan untuk memindahkannya?” ucap tetangga Momo yang sedang berkumpul di halaman rumah Momo.

Teman-teman Momo juga telah berkumpul di sana. Mereka ingin membantu, tetapi badan mereka terlalu kecil untuk mengangkat pohon sebesar itu.

“Aha! Aku ada ide!” teriak Gaga dengan nyaring mengagetkan teman-temannya. Mereka semakin heran saat Gaga kemudian pergi begitu saja.

“Ibu! Ayah! Kakak! Ayo, bantu Momo” ucap Gaga setelah membuka pintu rumahnya.

Keluarga Gaga yang sedang bersih-bersih rumah keheranan.

“Rumah Momo roboh tertimpa pohon besar tadi malam. Ayo, kita bantu mereka. Aku pikir kita bisa mengangkat batang pohon itu dengan belalai kita” lanjut Gaga.

Ayah, ibu, dan kakak Gaga tersenyum. “Ayo, kita berangkat!” ucap ayah Gaga.

Sesampainya di rumah Momo, keluarga gajah segera mencari posisi terbaik untuk mengangkat batang pohon besar itu.

“Satu, dua, tiga, angkat” teriak Gaga memimpin.

Dalam sekali percobaan, batang pohon yang menimpa rumah Momo dapat dipindahkan.

“Wah keren sekali ya, mereka punya belalai yang kuat,” para penghuni hutan memuji betapa kuatnya keluarga Gaga. Gaga yang mendengarnya pun senang dan bangga.

Mmm, Gaga. Terima kasih ya. Selama ini, aku selalu mengejek belalaimu dengan sebutan hidung aneh. Ternyata justru kamu yang membantuku,” ucap Momo malu-malu.

“Tidak apa-apa Momo, kita kan teman jadi harus saling membantu. Tapi, lain kali, jangan ejek aku lagi ya. Aku sedih diejek seperti itu,” jawab Gaga.

“Iya aku janji,” Momo menjawab dengan lantang sambil tersenyum.

Semua teman-teman Gaga dan Momo yang melihatnya pun ikut senang. Ke depannya tidak ada lagi saling ejek di antara mereka.*

logo baru nusantara bertutur

Oleh Tim Nusantara Bertutur
Penulis: Pratiwi
Pendongeng: Paman Gery (Instagram: @paman_gery)
Ilustrasi: Regina Primalita