Apa yang sangat dibutuhkan oleh pasien-pasien Covid-19 selama menjalani masa perawatan di rumah sakit? Salah satunya, barangkali, adalah gadget.

Di Wales, Inggris Raya, seperti dikabarkan BBC News, warga bergotong-royong menyumbangkan ponsel atau komputer tablet kepada orang yang sedang dikarantina di rumah perawatan dan para pasien rumah sakit. Namun, ini tidak semata karena adanya kebutuhan hiburan bagi pasien Covid-19, tetapi juga ada alasan yang lebih menyesakkan dada.

Sejak Covid-19 mewabah dan membuat banyak orang melaksanakan opname di rumah sakit, otoritas Wales dengan sangat ketat telah melarang adanya kunjungan ke rumah sakit. Akibatnya, banyak pasien yang tidak bisa bertemu dengan keluarganya, bahkan pada saat-saat pasien tersebut mengalami masa kritis.

Sejurus dengan kondisi itu, sejumlah pihak menilai perlu adanya bantuan kepada para pasien di rumah sakit atau rumah perawatan agar mereka dapat berkomunikasi semampunya dengan keluarga mereka di rumah. Apalagi, sebagian dari pasien tersebut mungkin tak tertolong lagi.

menyumbang ponsel untuk pasien covid-19

Gerakan untuk menyumbangkan gadget itu kemudian diinisiasi oleh Sara Platt melalui sebuah grup Facebook. Grup bernama NHS Kindness Wishlist ini lalu memfasilitasi sumbangan sejumlah barang—termasuk gadget—kepada staf National Health Service (NHS), pasien, dan bangsal perawatan.

Kepada BBC News, Platt mengaku berhasil mengumpulkan lebih dari 16.000 anggota grup dalam tempo kurang dari dua minggu. “Kami berhasil mengumpulkan barang senilai hampir 30 ribu poundsterling (lebih dari Rp 580 juta) untuk disumbangkan ke lebih dari 70 komunitas dan fasilitas kesehatan di seluruh Wales. Di dalamnya termasuk lusinan ponsel dan komputer tablet.”

Platt menambahkan, dalam permintaan akan perangkat elektronik seperti itu, terselip kenyataan yang suram. “Pasien meninggal bisa jadi tanpa melihat keluarga mereka sebelumnya, sebab pengunjung tidak diizinkan datang ke bangsal. Jika pasien bisa mendapat komputer tablet atau ponsel, itu memungkinkan keluarganya bisa berbicara sebelum pasien ‘pergi’.”

Para staf NHS pun memberi apresiasi atas gerakan yang digaungkan oleh grup tersebut. Melalui sebuah pesan video, perawat pernapasan di Rumah Sakit Royal Glamorgan; Elin James dan Rhian William; mengucapkan terima kasih kepada Platt dan kelompoknya.