Pada dasarnya frugal living adalah konsep gaya hidup di mana seseorang berusaha untuk menghemat uang tanpa mengorbankan kualitas hidup.
Frugal living juga sering disalahartikan sebagai pelit, padahal keduanya memiliki perbedaan yang mendasar.
Pelit adalah ketika seseorang menahan pengeluaran bahkan untuk kebutuhan penting, sedangkan frugal living adalah mengoptimalkan pengeluaran agar lebih efisien.
Cara menerapkan frugal livingÂ
Menjalani frugal living tidaklah sulit jika dilakukan dengan strategi yang tepat. Berikut adalah beberapa langkah yang bisa diterapkan:
1. Membuat anggaran dan mengelola keuangan dengan bijak
Langkah pertama dalam menjalani frugal living adalah dengan menyusun anggaran bulanan. Buat daftar pemasukan dan pengeluaran, lalu tentukan prioritas dalam membelanjakan uang. Hindari pengeluaran yang tidak perlu dan fokus pada kebutuhan utama.
2. Mengurangi pengeluaran konsumtif
Banyak pengeluaran yang sebenarnya tidak perlu, seperti membeli kopi mahal setiap hari atau berlangganan layanan streaming yang jarang digunakan. Identifikasi pengeluaran yang bisa dikurangi tanpa mengganggu kenyamanan hidup.
3. Berbelanja dengan cerdas
Bandingkan harga sebelum membeli barang. Jangan ragu untuk memanfaatkan diskon, promosi, atau cashback. Beli barang berkualitas tinggi yang tahan lama, bukan hanya yang murah. Dan gunakan prinsip 30 hari sebelum membeli barang mahal—tunggu 30 hari dan lihat apakah Anda masih membutuhkannya.
4. Mengurangi makan di luar dan memasak sendiri
Makan di restoran atau memesan makanan online sering kali lebih mahal dibandingkan memasak sendiri. Cobalah untuk membuat rencana makan mingguan dan memasak di rumah agar lebih hemat.
5. Menggunakan transportasi yang lebih hemat
Jika memungkinkan, gunakan transportasi umum, sepeda, atau berjalan kaki untuk mengurangi biaya bahan bakar dan parkir. Jika harus memiliki kendaraan pribadi, pastikan perawatannya teratur agar tetap efisien.
6. Hidup minimalis dan hindari gaya hidup konsumtif
Frugal living sering dikaitkan dengan minimalisme, di mana seseorang hanya membeli barang yang benar-benar dibutuhkan dan tidak terjebak dalam tren konsumtif. Hindari membeli barang hanya karena ingin mengikuti tren atau karena dorongan emosional.
7. Memanfaatkan barang bekas atau DIY
Alih-alih selalu membeli baru, pertimbangkan untuk membeli barang bekas yang masih berkualitas atau bahkan membuat sendiri barang yang dibutuhkan. Misalnya, furnitur bekas bisa didaur ulang atau diperbaiki agar tampak seperti baru.
8. Mengelola energi dan air dengan efisien
Menghemat listrik dan air tidak hanya baik untuk keuangan, tetapi juga untuk lingkungan. Matikan peralatan listrik yang tidak digunakan, gunakan lampu hemat energi, dan batasi penggunaan air yang berlebihan.
9. Memprioritaskan pengalaman daripada barang
Alih-alih menghabiskan uang untuk membeli barang mewah, lebih baik mengalokasikan dana untuk pengalaman yang berharga, seperti traveling hemat, menghabiskan waktu bersama keluarga, atau mengikuti kegiatan yang memberi kebahagiaan jangka panjang.
Frugal living bukan tentang menahan diri dari kebahagiaan, tetapi tentang menggunakan uang dengan lebih bijak agar dapat mencapai tujuan finansial tanpa mengorbankan kualitas hidup. Dengan menerapkan prinsip ini, seseorang dapat mengelola keuangan dengan lebih baik, mengurangi stres, dan bahkan mencapai kebebasan finansial lebih cepat.
Gaya hidup ini juga mengajarkan nilai-nilai kesederhanaan, kesadaran finansial, dan keberlanjutan, yang pada akhirnya memberikan manfaat jangka panjang tidak hanya bagi individu tetapi juga bagi lingkungan. Jadi, apakah Anda siap untuk mulai menjalani frugal living dan menikmati hidup yang lebih hemat, sejahtera, dan bebas dari tekanan finansial?