SUMMARY
Yura (Badriyah Afiff) tumbuh dewasa dengan kultur keluarga jawa yang kuat. Diusianya yang matang dia merasa harus berubah menjadi perempuan yang lebih baik dalam hal spiritual. Setelah menikah dengan Andy (Alexzander Wlan) perlahan kegelapan dalam keluarga muncul.Â
Jenis Film | Drama, religi |
Produser | Totong Sugianto, Sani B Krisna |
Sutradara | Ganank Dera |
Skenario | Ganank Dera |
Pemeran | Alexzander Wlan, Badriyah Afiff |
Rilisan | Travel Stories |
- 27 Februari 2025
- 100 Menit
- 17+

Ditulis sekaligus disutradarai oleh Ganank Dera, film Samawa mengisahkan perjalanan emosional Yura (Badriyah Afiff), seorang perempuan yang tumbuh dalam budaya Jawa yang kuat. Setelah menikah dengan Andi (Alexzander Wlan), ia dihadapkan pada kenyataan pahit tentang dosa-dosa suaminya yang muncul setiap waktu dan perlahan menghancurkan keharmonisan rumah tangga mereka.
Bergenre drama dan religi, Samawa menghadirkan kisah kompleks tentang bagaimana seorang istri menghadapi konflik batin antara prinsip tradisional untuk tetap patuh kepada suami dan upaya mencari makna Sakinah, Mawadah, Warohmah (SaMaWa) untuk memperoleh kebahagiaan serta kedamaian dalam keluarganya.
Film ini menampilkan aktor dan aktris berbakat Alexzander Wlan dan Badriyah Afiff serta artis lainnya seperti Ence Bagus, Lulu Zakaria, Lucky L. Moniaga, Amel Alvi dan Decy Decinta.
Dengan tagline “Dosamu, Cintaku, Selamanya,” Samawa menawarkan sebuah cerita emosional yang menyentuh berbagai aspek hubungan rumah tangga: cinta, luka, penyesalan, dan harapan.
Bergulat dengan dosa masa lalu

Film ini mengangkat tema Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT), sebuah topik yang sensitif namun relevan dengan realitas masyarakat. Boleh dibilang, Samawa berfokus pada perjalanan sebuah keluarga yang terjebak dalam lingkaran KDRT.
Namun, alih-alih hanya menyoroti tindakan kekerasan itu sendiri, Samawa mengungkap dimensi lain di balik dinamika pelaku dan korban. Walau demikian, tampak jelas bahwa film ini tidak dimaksudkan untuk membenarkan KDRT dalam bentuk apa pun.
Sebaliknya, Samawa bertujuan untuk memperlihatkan bahwa ada sisi kompleks dari fenomena ini yang sering kali terabaikan. Film ini bukanlah pembenaran terhadap KDRT, tetapi sebuah upaya untuk memaparkan bahwa fenomena ini ada dan lebih rumit dari yang terlihat di permukaan.
Realitas yang ditunjukkan dalam film ini seolah mengajak masyarakat untuk berpikir lebih dalam tentang isu KDRT yang ada pada kehidupan nyata di sekitar kita, khususnya di Indonesia.

Film yang menggugah kesadaran tentang isu KDRT yang sering tersembunyi di balik norma-norma sosial, membuat Samawa tidak hanya menyajikan drama yang mendalam, tetapi juga mengajak penonton untuk merenungkan pentingnya keberanian dalam menghadapi ketidakadilan dalam rumah tangga.
Namun sayangnya akting Alexzander Wlan dan Badriyah Afiff masih terlihat kaku dan kurang optimal. Begitu pun dengan alur dan skenario yang dibuat, di mana alur cerita terkesan lambat dan kurang menarik. Beberapa konflik kurang memuncak dan berujung datarÂ
Secara keseluruhan, Samawa adalah film yang relevan dan penting, memberikan pandangan mendalam tentang dinamika rumah tangga dan tantangan yang dihadapi oleh mereka yang terjebak dalam lingkaran kekerasan domestik.
Review overview
Summary
7