Seberapa besar nyali Anda untuk menonton film horor? Silakan diuji dengan menonton Jangan Sendirian, karya terbaru sutradara X.Jo. Film besutan Lensa Dewa Sinema dan AdGlow Pictures ini digadang-gadang menawarkan racikan baru dalam genre horor.

Kisah horor dibangun untuk mengundang rasa takut, cemas, tidak nyaman, hingga teror dan kengerian. Normalnya, seseorang akan menghindari hal-hal tersebut, tetapi pada saat bersamaan juga membangkitkan rasa penasaran. Oleh karena itu, film horor tetap memiliki peminat tersendiri walau setelah menonton untuk beberapa waktu dilanda ketakutan. Sensasi horor itulah yang ingin dieksploitasi secara maksimal oleh Jangan Sendirian.

Jangan Sendirian 01
Empat tokoh mengalami teror menakutkan saat sedang sendirian.

Menurut X.Jo, film ini menghadirkan sesuatu yang baru dalam jagat film horor Tanah Air. Unsur drama diminimalkan, sebaliknya teror sudah ditebar dari menit-menit awal, terus berlanjut hingga akhir.

Penonton diajak untuk mengikuti kisah empat anak muda dengan setting yang berbeda-beda. Satu hal yang sama, mereka sama-sama sedang sendirian. Karakter pertama tiba di sebuah rumah dan segera mengalami serangkaian kejadian aneh dan menyeramkan. Karakter yang lain sedang berada di kantor hingga larut malam, juga mengalami hal yang sama. Pun dua karakter berikutnya, yang sedang berolahraga di tepi pantai dan sedang berkendara di jalan. Mereka berhadapan dengan sosok-sosok misterius yang mengerikan dan berbahaya.

Apa yang membuat mereka mengalami teror menakutkan dan apakah ada hal yang mempertautkan mereka, di samping bahwa mereka sedang sendirian?

Teror intens

Berkaca pada film-film horor yang sukses menarik minat penonton, pada umumnya menampilkan protagonis yang menarik simpati penonton. Hal itu dibangun dari jalinan kisah yang dialami karakter tersebut sepanjang film. Namun, karena Jangan Sendirian lebih mengedepankan sensasi teror ketimbang membangun cerita, agak sulit bagi penonton untuk dapat berempati pada hal-hal yang dialami para tokohnya.

Film minim dialog ini menjadi semacam dokumentasi kejadian yang dialami oleh para karakternya tanpa memahami latar belakang dan konteks masalah. Penonton secara intens disuguhi teror dari makhluk-makhluk halus yang entah datang dari mana dan untuk apa. Selain itu, seperti diutarakan X.Jo, karakter makhluk halus yang ditampilkan berbeda dengan film horor klasik, semisal pocong, kuntilanak, dan genderuwo. Sebagai gantinya, tampil sosok-sosok imajiner yang tak kurang menyeramkan, namun belum dikenal oleh penonton.

Hal itu boleh jadi memunculkan dua reaksi dari penonton. Bagi yang sudah bosan dengan hantu yang itu-itu saja, film ini bisa menjadi alternatif yang menyegarkan. Apalagi, sutradara cukup berani dan serius dalam menampilkan efek visual untuk menghadirkan sosok-sosok yang menyeramkan. Namun, di sisi lain, makhluk halus yang “konvensional” dan sudah akrab di benak masyarakat Indonesia memudahkan mereka untuk terhubung dan merasakan keseraman. Oleh karena itu, ketika yang ditampilkan sosok-sosok asing yang tidak dikenal asal-muasalnya, sebagian penonton mungkin malah sulit merasakan sensasi keseramannya.

Jangan Sendirian 02
Jangan Sendirian menjadi penampilan terakhir aktor kawakan Robby Sugara.

Jangan Sendirian juga menakut-nakuti penonton dengan memanfaatkan kejutan (jumpscare). Teknik ini terbukti manjur, tetapi ketika digunakan terlalu berlebihan akhirnya malah kehilangan efeknya. Itulah yang terjadi ketika setengah film penonton terus dibombardir dengan kengerian demi kengerian, lama-lama jenuh juga.

Namun, seperti judulnya, Jangan Sendirian memang asyiknya ditonton beramai-ramai. Analoginya seperti memasuki rumah hantu di taman bermain. Lupakan jalan cerita. Nikmati serunya kengerian yang ditampilkan tiap adegan, boleh sambil menjerit atau memeluk teman di sebelah.

Hal terakhir, Jangan Sendirian merupakan penampilan terakhir dari aktor kawakan Robby Sugara yang malang melintang di perfilman nasional pada periode 1970-1980-an. Robby meninggal pada 2019 lalu, tak lama setelah menyelesaikan syuting film ini.

Meski sempat tertunda penayangannya, film ini kini sudah dapat disimak di layar lebar Tanah Air. Selain di Indonesia, Jangan Sendirian  diputar di sejumlah negara lain pada April ini. Jangan lupa untuk tetap menjalankan protokol kesehatan saat menonton di gedung bioskop.

Jenis Film:
Thriller, Horor

Produser:
Aji Fauzi, Henry Boboy, Benny Muljono

Sutradara:
X.Jo

Cerita:
X.Jo

Pemeran:
Jasi Michelle Tumbel, David John Schaap, Agatha Valerie, Henry Boboy, Robby Sugara

Durasi:
84 Menit

Rilisan:
Indonesia

Tayang Perdana:
1 April 2021

Review overview

Overall7

Summary

7Jangan sendirian menonton Jangan Sendirian, karena Anda akan disuguhi teror intens dari makhluk-makhluk halus yang menebar ketakutan, kepanikan, dan histeria.