Banjir mengharuskan pengendara mobil meningkatkan kewaspadaan. Alasannya, kejadian ini bisa menimbulkan beberapa hal sebagai berikut.

  1. Kemudi menarik ke salah satu arah karena kedalaman air yang tidak sama dialami oleh ban depan kiri dan kanan. Hal ini tentu sangat mengganggu. Kalau tidak diantisipasi dengan baik, hal ini bisa membuat mobil terperosok.
  2. Banjir dengan kedalaman tinggi bisa membuat air masuk ke dalam kabin dan membuat karpet dasar mobil menjadi basah. Apalagi kalau kondisi karet di pintu sudah kurang bagus atau plug di lantai mobil sudah hilang. Kalau karpet tidak segera dikeringkan, hal ini akan bisa memicu bau tidak sedap dan karat di bagian bawah mobil.
  3. Setelah melewati banjir, bisa saja rem mobil tidak mampu bekerja maksimal. Untuk rem drum brake, banjir atau genangan air yang tinggi bisa menimbulkan masalah karena air kotor yang masuk bisa terjebak dan lama sekali keluar. Hal ini jelas akan meninggalkan kotoran yang bisa menimbulkan bunyi mengurangi kemampuan pengereman. Sementara pada rem jenis disk brake, karena tidak ada air yang terjebak di dalam, kemungkinan terburuknya adalah kotoran yang tertinggal di antara brake pads dan rotor disc.
  4. Kalau air sampai masuk ke bagian kelistrikan, bisa saja terjadi hubungan singkat (korsleting).
  5. Kalau ada sampah yang menyangkut di kolong mobil, bisa saja itu akan mengganggu beberapa fungsi pada mobil seperti kemudi.
  6. Water hammer. Water hammer adalah masuknya air ke dalam ruang pembakaran sehingga piston, setang piston, klep, bahkan kadang-kadang hingga dinding blok mesin berlubang. Hal ini dapat terjadi karena ruang pembakaran seharusnya hanya menerima campuran bahan bakar dan udara yang kemudian dimampatkan, kali ini kemasukan air dalam jumlah besar sehingga pada saat proses pemampatan, piston dan komponen yang lain tidak mampu menerima tekanan berlebih.

Supaya hal-hal tersebut tidak terjadi, ada beberapa langkah yang perlu dilakukan, mulai dari mematikan AC agar extra fan AC tidak bekerja dan tidak membebani motor fan; mengetahui posisi ketinggian air intake untuk menentukan seberapa dalam banjir yang bisa dilalui mobil; hingga mempertahankan putaran mesin pada posisi 2.000–3.000 rpm. [ASP]