Aldi sangat menyukai tahu bakso. Ini adalah makanan khas Kota Ungaran, Jawa Tengah. Kota ini merupakan ibu kota Kabupaten Semarang, berbatasan dengan Kota Semarang di utara. Makanan ini dibuat dari tahu yang tengahnya diberi isi bakso. Akan terasa nendang jika dihidangkan dengan sambal kecap dengan irisan cabai rawit dan saus bumbu kacang.
Aldi mengulurkan tangannya. Murid kelas 3 ini mengambil sebuah mika plastik berisikan tiga buah tahu bakso. Lalu, ia menuju meja kasir. Cukup Rp 5 ribu untuk hidangan yang rasanya enak sekali.
Sambil bernyanyi lagu “Abang Tukang Bakso”, Aldi berjalan menuju bangku panjang. Bangku itu berada di depan kelasnya. Tak sabar lagi, ia membuka mika plastik dan mulai mencicipi makanan kesukaanya. “Ehm, enak banget!”
Namun, saat ia hendak mencicipi tahu yang ketiga, tiba-tiba saja teman Aldi memanggil. Tanpa berpikir panjang, Aldi meletakkan tahunya di bangku. Ia segera masuk ke dalam kelas. Aldi sama sekali tidak menyadari bahwa itu sebuah pengalihan. Aldi diajak mengobrol oleh temannya.
Selang beberapa waktu, Aldi baru menyadari bahwa ia telah meninggalkan tahunya di bangku. Anak berkacamata tebal ini segera berlari keluar kelas. Namun, tahu bakso kesayangannya sudah tidak ada.
“Siapa yang mengambil tahu baksoku?” tanya Aldi dengan nada yang tinggi. Aldi tampak marah dan kesal. “Kenapa harus mencuri? Kalau bilang baik-baik, aku kasih tahunya!”
Semua anak diam. Mereka takut melihat muka Aldi yang memerah sambil mengepalkan tangannya.
“Aku tahu siapa tadi yang mengambilnya!” tegas Anis, “Ayo, mengakulah!”
“Iya, iya, aku juga lihat kok,” sahut Susi dan teman-teman yang lain.
Bara dan Anton hanya saling pandang. Dengan malu-malu, mereka mengakui kesalahannya. Mereka akan mengganti tahu bakso yang telah dimakannya.
“Tidak perlu. Aku senang kalian telah berkata jujur. Bagiku, teman jujur itu lebih menyenangkan daripada makan tahu bakso, he-he-he.”
Mereka pun saling bersalaman. Teman-teman sekelas bertepuk tangan. *
Penulis: Naela Syifa Nurmala Dewi
Pendongeng: Paman Gery (Instagram: @paman_gery)
Ilustrasi: Regina Primalita