Meski pembukaan SEA Games masih akan berlangsung pada Sabtu (30/11/2019), beberapa cabang olahraga sudah memulai pertandingan lebih awal. Salah satunya, sepak bola.

Tim nasional sepak bola Indonesia mencoba mengulang prestasi manis 28 tahun silam di tempat yang sama. Terakhir kali tim nasional sepak Indonesia meraih emas yaitu pada gelaran SEA Games 1991 di Filipina. Nama-nama tenar yang memperkuat tim nasional SEA Games 1991, seperti Aji Santoso, Bambang Nurdiansyah, Widodo C Putro, dan Kashartadi bahkan kini sudah beralih menjadi pelatih di liga Indonesia.

Harapan meraih medali emas tersebut kini diemban pelatih Indra Syafri beserta 20 pemain pilihan. Tim nasional U-22 SEA Games 2019 merupakan skuat yang disiapkan melalui proses panjang pembinaan. Beberapa pemain bahkan pernah bermain bersama dalam tim nasional kelompok umur. Di antaranya, Egy Maulana Vikri yang identik dengan nomor “keramat” 10. Hampir setiap kali dipanggil tim nasional, nomor punggung 10 seolah menjadi “jatah” Egy.

Mulai mencuri perhatian ketika berlaga turnamen Toulon dengan meraih penghargaan bergengsi Jover Revelation Trophee pada Mei 2017, Egy selalu menjadi pemain andalan.

Pada gelaran kompetisi sepak bola Asia Tenggara di bawah usia 19 tahun, AFF U-19 2018, Egy menuai prestasi membanggakan. Kendati tim nasional Indonesia hanya menempati urutan ketiga turnamen, Egy berhasil menjadi pencetak gol terbanyak dan pemain terbaik.

Pada kompetisi ini, Egy pun mengenakan nomor punggung 10. Dalam beberapa pertandingan pemanasan jelang gelaran SEA Games 2019, Egy pun selalu mendapat nomor punggung 10. Hanya pada beberapa kompetisi, nomor punggung 10 tim nasional berpindah pemilik karena Egy tidak berada dalam skuat. Di antaranya, SEA Games 2017, nomor 10 diambil Ezra Walian; PSSI Anniversary Cup 2018, nomor 10 diserahkan kepada Witan Sulaiman; Asian Games 2018, nomor 10 berganti pemilik ke Stefano Lilipaly; serta AFF U-22 2019, nomor 10 dipegang Osvaldo Haay.

Egy Maulana Vikri
ILUSTRASI : IKLAN KOMPAS/ ARIEF KRESTIONO.