Mudik menggunakan mobil pribadi masih menjadi pilihan menarik bagi banyak orang. Namun, ini harus diimbangi dengan pemeriksaan kendaraan sebelum digunakan. Hanya dengan menyisihkan waktu 2–3 jam untuk memeriksa kendaraan, kenyamanan dan keselamatan mudik semakin mudah didapat.

Mudik Lebaran menjadi momen yang ditunggu banyak orang. Dengan pulang ke kampung halaman, tali silaturahim dapat terus terjaga, keriangan menyambut hari kemenangan pun semakin dirasakan. Untuk itu, persiapan matang amat dibutuhkan, termasuk mempersiapkan kendaraan yang ingin digunakan.

Bagi calon pemudik yang ingin menggunakan mobil pribadi, sudah sepatutnya menyisihkan waktu membawa kendaraannya ke bengkel agar diperiksa. “Tidak terlalu lama untuk tune-up, hanya 2–3 jam,” ujar Tulus, Selasa (22/5).

Mekanik senior sebuah bengkel modern di bilangan Cibubur, Jakarta Timur, itu juga menekankan agar pemilik mobil tidak segan-segan mengecek semua bagian kendaraan, mulai dari mesin, kelistrikan, sistem pengereman, hingga komponen lain seperti ban dan kaki-kaki.

“Mesin harus dibersihkan menggunakan engine flush agar kerak di mesin bisa hilang. Kalau mesin bersih, komponen mekanik yang ada di dalamnya tentu bisa bekerja lebih maksimal, hasilnya, kendaraan mampu melaju dengan baik dan nyaman,” tambahnya.

Bagi pemilik mobil dengan transmisi manual, lanjut Tulus, kondisi kopling tidak boleh lupa diperiksa. Hal ini berpengaruh terhadap kinerja fly wheel atau roda gila dan komponen penggerak lainnya. Untuk mobil matik, sebisa mungkin oli transmisi diganti bila sudah mendekati jadwal penggantian. Akan lebih baik lagi kalau dikuras agar lebih meyakinkan.

Kenyamanan berkendara jarak jauh juga dipengaruhi oleh sistem kelistrikan. Pastikan semua lampu, mulai dari lampu utama, lampu senja, lampu sein, hingga lampu rem dan lampu mundur, harus dalam kondisi baik dan memancarkan sinar dengan optimal.

Gantilah bohlam lampu dengan yang baru apabila sudah tidak mampu memancarkan cahaya dengan baik. Gunakan lampu sesuai anjuran pabrikan dan peraturan lalu lintas. Hindari menggunakan lampu mobil yang bisa menyilaukan atau mengganggu pengendara lain.

Tune-up kendaraan biasanya diiringi dengan penggantian pelumas mesin. Untuk yang satu ini, biasakan menggunakan pelumas sesuai anjuran pabrik. Selain bisa menjaga performa, dengan menggunakan pelumas yang dianjurkan, komponen mekanik dapat tahan lebih lama.

Cairan lainnya seperti air wiper juga harus dalam kondisi baik dan penuh. Pastikan reservoir tank radiator atau tangki cadangan air radiator juga terisi penuh oleh coolant berkualitas. Mengisi cairan yang tidak tepat pada tabung air radiator dapat memicu mobil mogok lantaran mesin terlalu panas (overheat). Kondisi ini tentu bisa memicu terjadinya korsleting dan kebakaran pada kendaraan.

Kaki-kaki kendaraan, termasuk ban, juga tidak boleh luput diperiksa. “Sebelum dipakai mudik, ban harus di-spooring dan balancing agar saat berbelok atau bermanuver bisa lebih nyaman. Dengan upaya ini, kita bisa meminimalkan setir bergetar saat kecepatan tinggi. Pastikan juga ban masih tebal dan tekanan anginnya sesuai ketentuan. Jangan lupa, lengkapi semua ban dengan pentil supaya lebih aman,” saran Tulus.

Kapasitas

Mudik bersama keluarga adalah hal menyenangkan. Namun, patut diingat, mobil juga memiliki kapasitas maksimal. Oleh sebab itu, hindari mengisi kabin mobil Anda di luar batas ketentuan. Selain mengganggu kenyamanan, mobil dengan penumpang berlebih dapat memicu terjadinya kecelakaan lalu lintas.

Bila Anda mengajak si kecil, pastikan bangku yang digunakan dapat memberikan rasa nyama dan aman baginya. Hindari menempatkan anak kecil di bangku depan, karena selain mengancam keselamatan, bisa mengganggu si pengemudi yang butuh konsentrasi.

Patut disadari pula, yang ingin mudik tidak hanya Anda dan keluarga. Keluarga-keluarga lain juga ingin berkumpul bersama keluarga besar di kampung halaman. Oleh sebab itu, kepadatan lalu lintas di jalur utama, bahkan hingga jalan alternatif, seakan sudah menjadi hal jamak. Stres dan emosi tentu ikut mengintai selama Anda di perjalanan.

Macet berkepanjangan akan membuat badan cepat letih dan lapar. Untuk mengantisipasi hal tersebut, bawalah bekal, baik makanan maupun minuman. Berkendara dengan kondisi lapar tentu mengganggu konsentrasi, imbasnya, kenyamanan dan keselamatan ikut terancam.

Yang tak kalah penting, pastikan Anda dalam kondisi sehat dan cukup beristirahat. Berkendara dalam kondisi tidak fit akan membuat konsentrasi terganggu dan memicu terjadinya kecelakaan. Lengkapi pula mobil Anda dengan sistem navigasi agar bila terpaksa melintasi jalur alternatif atau “jalan tikus” tidak akan tersesat. Jangan lupa, lengkapi ponsel Anda dengan nomor telepon penting, seperti nomor kepolisian dan bengkel-bengkel resmi di jalur mudik.

Pemilihan bahan bakar juga turut menentukan kenyamanan berkendara saat mudik. Gunakanlah bahan bakar dengan oktan sesuai anjuran karena hal ini turut menentukan kompresi yang terjadi di dalam mesin. Memang, bensin beroktan tinggi lebih mahal, tetapi ini akan terbayar dengan kenyamanan berkendara yang semakin terasa.

Patuh pada peraturan lalu lintas juga menjadi kunci keselamatan. Semua ingin tiba di kampung halaman lebih cepat, tetapi keselamatan adalah yang utama. Siap mudik Lebaran? [BYU]