Upaya mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia ke level 8 persen kini mendapat dukungan strategis dari kolaborasi antara pemerintah dan pelaku industri teknologi finansial. Kementerian PPN/Bappenas bersama Asosiasi Fintech Indonesia (AFTECH) secara resmi meluncurkan program Digital × Real Sector Launchpad dalam Forum Ekonomi & Keuangan Digital bertema “Dari Strategi ke Eksekusi: Transformasi Digital Nasional dan Sinergi Ekosistem Usaha Menuju Pertumbuhan Ekonomi 8%.”
Program ini dirancang sebagai jembatan antara potensi besar sektor ekonomi digital dan kebutuhan nyata sektor riil, terutama pelaku usaha produktif di lapangan. Melalui pendekatan co-creation, program ini akan melewati serangkaian proses mulai dari identifikasi masalah, desain solusi, uji coba, hingga evaluasi berbasis data yang konkret dan aplikatif.
Menteri PPN/Kepala Bappenas, Rachmat Pambudy, menekankan pentingnya transformasi digital sebagai fondasi pembangunan nasional ke depan. “Transformasi digital merupakan salah satu strategi utama mendorong pertumbuhan ekonomi 8 persen. Akselerasi digitalisasi diharapkan memberikan dampak positif terhadap produktivitas dan daya saing sektor riil,” ujarnya saat membuka forum di Wisma Danantara Indonesia, Jakarta.
Ketua Umum AFTECH, Pandu Sjahrir, juga menekankan bahwa forum ini bukan sekadar ruang diskusi, tetapi wadah menyamakan pemahaman pelaku industri atas urgensi digitalisasi sebagai pengungkit pertumbuhan. “AFTECH menyambut baik kolaborasi dengan Bappenas. Meningkatkan kepercayaan terhadap ekosistem merupakan kunci mendorong dan memperkuat iklim investasi dalam ekonomi digital. Ini bukan sekadar wacana, tapi program nyata berbasis problem-solving yang menjawab tantangan sektor riil,” tegas Pandu.
Salah satu proyek konkret dari program ini adalah digitalisasi koperasi susu sapi perah di Malang, yang melibatkan model-model bisnis seperti alternative credit scoring, asuransi, pembiayaan, dan perencana keuangan dari berbagai pelaku fintech.
Sementara itu, Ketua Dewan Pengawas AFTECH, Arsjad Rasjid, menegaskan pentingnya peran kemitraan antara pemerintah dan sektor swasta sebagai mesin ganda pembangunan. Ia menyarankan empat langkah kunci untuk memperkuat sinergi: penguatan infrastruktur digital, interoperabilitas data lintas sektor, penyiapan talenta digital melalui pelatihan, serta perlindungan konsumen yang ketat. “Keempat langkah ini adalah fondasi agar digitalisasi benar-benar menyentuh sektor riil dan memberi manfaat langsung ke masyarakat,” ujarnya.
Forum ini juga menjadi bagian dari implementasi RPJMN 2025–2029, di mana transformasi digital ditetapkan sebagai satu dari delapan prioritas pembangunan. Kolaborasi antara Kementerian PPN/Bappenas dan AFTECH menunjukkan bahwa sinergi strategis bukan hanya bisa diwujudkan, tapi juga harus berorientasi pada solusi dan berdampak langsung ke lapangan.
Menteri Rachmat Pambudy menutup dengan optimisme, “Kami menyambut baik langkah nyata ini sebagai bagian dari inovasi pembangunan. Digitalisasi bukan sekadar tren, melainkan sarana penting mewujudkan pemerataan pertumbuhan ekonomi nasional.”