“Kalian lihat lompatanku tadi? Aku bisa melompat lebih tinggi daripada siapa pun di hutan ini!” kata Lulu si kelinci sambil tertawa.
Namun, Lulu tidak hanya suka memamerkan kehebatannya, tetapi juga sering berbicara buruk tentang teman-temannya. “Lihat saja si Landak Lilo, dia lambat sekali. Dan, bulunya itu, aduh, kasar dan tidak cantik seperti punyaku!” Lulu tertawa mengejek.
Kiki dan Lilo merasa sedih, tetapi mereka memilih diam karena tidak ingin memperkeruh suasana.
Suatu hari, Raja Hutan, Singa Raka, mengadakan perlombaan. Semua hewan diundang untuk berpartisipasi. Perlombaannya adalah “Mencari Buah Emas” yang tersembunyi di dalam hutan.
Lulu sangat percaya diri. “Buah emas itu pasti milikku! Aku yang paling cepat dan paling pintar di sini.”
Ketika perlombaan dimulai, Lulu melompat dengan cepat, meninggalkan semua peserta di belakang. Namun, karena tergesa-gesa dan tidak memperhatikan sekitar, Lulu tersangkut di semak berduri. Ia mencoba melepaskan diri, tetapi duri-duri itu justru melukai bulunya yang indah.
Sementara itu, Kiki dan Lilo berjalan bersama, saling membantu satu sama lain. Ketika mereka menemukan Lulu yang kesulitan, Lilo berkata, “Ayo, kita bantu Lulu!”
“Tapi, dia sering mengejek kita,” kata Kiki ragu.
“Tidak apa-apa, Kiki. Membantu teman adalah perbuatan yang baik,” tanggap Lilo.
Dengan hati-hati, Lilo menggunakan duri-durinya untuk memotong semak yang menjebak Lulu, sementara Kiki membantu menarik Lulu keluar.
“Aduh, buluku jadi rusak,” keluh Lulu.
“Tapi, kamu sudah bebas, Lulu. Itu yang paling penting,” kata Lilo dengan lembut.
Lulu terdiam. Ia merasa malu karena telah mengejek dan meremehkan teman-temannya. Ia pun meminta maaf.
“Aku minta maaf karena selama ini sombong dan suka berkata buruk tentang kalian. Namun, kalian tetap mau menolongku meskipun aku sering menyakiti kalian. Aku janji akan berubah,” kata Lulu tulus.
Kiki dan Lilo tersenyum. “Kami memaafkanmu, Lulu. Yang penting, sekarang kita belajar untuk saling menghargai,” kata Kiki.
Akhirnya, mereka bertiga melanjutkan pencarian bersama-sama. Berkat kerja sama dan kebaikan hati mereka, mereka berhasil menemukan Buah Emas dan membawanya kembali kepada Raja Raka.
Sejak hari itu, Lulu benar-benar berubah. Lulu belajar bahwa menjadi baik hati dan rendah hati jauh lebih berharga daripada hanya menjadi yang terbaik. *
Penulis: Imam Khanafi
Pendongeng: Paman Gery (Instagram: @paman_gery)
Ilustrasi: Regina Primalita