Dongeng Nusantara Bertutur, Saling Peduli di Kelas 5B

Ibu Rasti sangat senang saat pergi ke sekolah. Setiap pagi, saat berangkat ke sekolah, Rasti selalu bernyanyi dengan gembira. Rasti memang dikenal sebagai anak yang ceria dan ramah.

Suatu hari, saat pelajaran berlangsung di kelas 5B, Rasti melihat teman sekelasnya, Dian, tampak lesu dan tidak bersemangat. Dian biasanya adalah anak yang ceria dan suka bercanda, tetapi kali ini ia hanya duduk diam di bangkunya. Rasti pun merasa khawatir dan memutuskan untuk mendekatinya.

“Dian, kenapa kamu sedih?” tanya Rasti dengan lembut kepada temannya itu.

Dian menghela napas. “Aku merasa tidak enak badan. Semalam, aku demam dan sekarang aku kesulitan belajar,” jawab Dian dengan suara pelan.

Mendengar itu, Rasti merasa iba. “Jangan khawatir! Aku akan membantumu. Mari, kita belajar bersama setelah sekolah,” ujarnya dengan semangat.

Dian tersenyum sedikit. “Tapi, aku tidak ingin mengganggu kamu.”

“Tidak mengganggu sama sekali, kok! Teman itu saling membantu, kan? Aku akan membawakan catatan dan kita bisa belajar bersama,” kata Rasti meyakinkan.

Setelah pelajaran selesai, Rasti membawa catatan dan beberapa buku pelajaran ke rumah Dian. Dia menjelaskan materi yang diajarkan di sekolah. Dian merasa senang sekali.

Keesokan harinya, Dian merasa kondisi kesehatannya sudah lebih baik dan ia tetap bisa berangkat ke sekolah. Rasti menyambutnya dengan senyuman. “Bagaimana? Sudah lebih baik, kan?” tanya Rasti.

“Ya! Terima kasih, Rasti. Aku merasa jauh lebih baik berkat bantuanmu,” jawab Dian dengan ceria.

Tak lama kemudian, Dian mendapat kabar bahwa teman sekelas mereka, Siti tidak bisa masuk karena sedang sakit.

Dian dan Rasti sepakat untuk menjenguk Siti. Mereka membawa makanan. Ketika sampai di rumah Siti, mereka melihat wajah Siti yang murung. “Siti, kami datang untuk menjengukmu!” seru Rasti sambil tersenyum.

Siti tampak terkejut, tetapi kemudian tersenyum. “Kalian baik sekali! Aku merasa kesepian di rumah.”

Rasti dan Dian mengeluarkan makanan yang mereka bawa dan lalu menghibur Siti. Siti pun merasa senang.

Mereka bertiga merasa bahagia dengan persahabatan mereka yang tulus dan selalu bersedia saling membantu apabila ada yang mengalami kesusahan. *