“Sudah, Bu,” jawabku gembira.
“Hari ini, kita akan membuat sambal terlezat di dunia!” kata ibu.
Aku mendapat tugas untuk mengupas 5 siung bawang putih dan 2 siung bawang merah. Sementara itu, ibu membersihkan 15 cabai rawit dan 2 buah tomat berukuran besar. Semua bahan dicuci bersih lalu ditumis sebentar.
Ibu juga membakar sepotong terasi. “Ini rahasia kelezatan sambal kita,” kata ibu sambil tersenyum. Ibu memasukkan semua bahan ke dalam cobek besar, lalu mulai menghaluskannya dengan ulekan.
Aku penasaran dan ingin mencoba mengulek sambal sendiri. “Aku boleh mencobanya, Bu?” tanyaku penuh semangat.
Ibu tersenyum sambil mengangguk. Aku mulai menghaluskan cabai dan bawang, tetapi tidak semudah yang kukira. Ulekan batu itu terlalu berat tanganku yang kecil dan tiba-tiba, “Bruuk!!”
Cobek hampir jatuh ke lantai! Aku terkejut, tapi ibu segera menangkapnya. Aku merasa sedih dan malu. “Maaf, Bu, aku tidak melakukannya dengan baik.”
“Tidak apa-apa, Sayang. Semua butuh latihan” kata ibu lembut. Dengan sabar, ibu memintaku untuk mencoba lagi. Aku mencoba mengulek lagi dengan lebih berhati-hati.
Ibu mengingatkanku untuk menambahkan garam dan gula merah. “Sambal adalah hidangan sederhana yang kaya akan rasa: pedas, gurih, asam, dan manis. Sama seperti hidup kita, terdiri atas berbagai perasaan,” ujar ibu bijak.
Setelah sambal halus diulek, aku mencicipinya. “Wah! Pedas sekali!” seruku sambil kepedasan.
Ibu tertawa. “Tapi, enak, kan?” Aku mengangguk. Meskipun pedas, sambal buatan kami memang sangat lezat.
Tak lama setelah itu, rupanya ayah pulang bersama nenek dari kampung. Aku berlari menyambut nenek yang tersenyum hangat. “Apa yang kalian masak hari ini?” tanya nenek penasaran.
“Kami membual sambal, Nek,” jawabku bangga.
Nenek mencicipi sambal kami dan mengangguk puas. “Wah, ini enak sekali! Kamu memang berbakat, Sayang.”
Ibu membuka bingkisan yang nenek bawa. Isinya pisang dan alpukat segar serta daging bebek goreng.
Akhirnya, kami makan bersama dengan lauk bebek goreng dan sambal yang baru saja kami buat. Aku mengagumi nenek yang masih terlihat awet muda.
Nenek menceritakan rahasia agar selalu sehat dan awet muda. “Rahasianya selalu mengonsumsi buah dan sayur! Dan, jangan lupa, tersenyum!”
Aku tersenyum dan bertekad untuk terus belajar memasak agar bisa membuat aneka hidangan untuk orang-orang yang kusayangi.*
Penulis: Pitrus Puspito
Pendongeng: Paman Gery (Instagram: @paman_gery)
Ilustrasi: Regina Primalita