Saat itu, pelajaran belum dimulai, tetapi murid-murid sudah pada sampai di kelas. Suasana kelas sangat ramai, ada yang saling berlarian, ada pula yang bernyanyi. Suasana berubah hening saat Loko masuk kelas.
Loko bingung, kenapa suasana kelas tiba-tiba menjadi hening? Lalu ia menuju bangku paling belakang di kelas itu. Semuanya melihat Loko dengan aneh. Sebab Loko memiliki duri yang sepertinya membahayakan.
“Wah, awas ada duri di tubuhnya!” ucap Meri si burung merak.
“Iyaa kita harus jauh-jauh dari dia!” imbuh Bombom si kancil.
Loko hanya terdiam dan wajahnya yang tadi bahagia kini berubah menjadi sedih. Kemudian jam pelajaran akan dimulai, Roro si merpati baru saja sampai di kelas. Kebetulan tempat duduk Roro dan Loko bersebelahan. Roro yang dikenal baik dan suka menolong itu mengajak Loko berkenalan.
“Selamat pagi semua, namaku Loko, aku adalah murid…” ujar Loko si landak saat maju ke depan kelas untuk memperkenalkan diri.
“Huuuu!” sahut Meri memotong perkenalan Loko.
“Awas, jangan dekat-dekat ada duri di tubuhnya,” imbuh si Bombom.
Sontak Loko dengan wajah sedihnya kembali ke tempat duduknya. Roro melihat hal itu kemudian mendekati Loko saat jam istirahat. Kemudian ia mengajak Loko berbicara dan bermain.
Saat bermain bola, teman-teman yang lain menendang dengan keras dan bolanya masuk ke dalam selokan di depan sekolah. Tidak ada yang mau mengambil bola itu karena terlihat kotor. Melihat hal itu, Loko mengajak Roro untuk mengambil bolanya.
“Roro, ayo, kita bantu mereka mengambil bolanya!” ajak Loko.
“Wah, tapi nanti badanmu kotor, Loko!” jawab Roro.
Cepat saja Loko masuk ke dalam selokan dan mengambil bola teman-temannya tadi. Setelah itu, badan Loko terlihat kotor karena terkena lumpur. Roro kemudian mengambilkan air untuk membantu membersihkan lumpur dari badan Loko. Tidak lama teman-teman yang lain juga membantu Loko, termasuk Meri dan Bombom. Mereka lalu berterima kasih kepada Loko dan berjanji akan berteman baik dengan Loko.
“Terima kasih Loko, maaf kami sempat mengejekmu di kelas tadi,” ungkap Meri dan Bombom.
Setelah itu, mereka melanjutkan bermain dan bel sekolah berbunyi pertanda mereka masuk kembali ke kelas. Saat masuk ke kelas mereka berjalan bersama. Loko kini menjadi sahabat semuanya karena memiliki hati yang baik dan suka menolong sesama. *
Penulis: Yunaz Karaman
Pendongeng: Paman Gery (Instagram: @paman_gery)
Ilustrasi: Regina Primalita