Sore itu di sebuah teras rumah di daerah Cibinong, Bogor, Jawa Barat, Renata dan Kak Sandra sedang duduk-duduk sambil makan es krim.

“Cuaca panas begini memang paling cocok makan es krim, ya, Kak,” kata Renata.

Kak Sandra mengangguk setuju. “Rasanya segar sekali, ya.”

Usai makan es krim, Renata berdiri dan membuang sampah plastik es krim ke selokan kecil yang ada di sudut halaman.

“Aduuh, Renata! Jangan buang sampah sembarangan, dong!” tegur Kak Sandra.

“Tenang saja, Kak. Nanti juga hanyut terbawa air selokan, kok,” sahut Renata cuek.

Kak Sandra geleng-geleng kepala. “Tetap saja tidak boleh begitu, Renata! Itu namanya mencemari lingkungan.”

Namun, Renata tetap tak mau mendengarkan.

Beberapa minggu kemudian, Pak RT mengajak warganya untuk bekerja bakti. Setiap beberapa bulan sekali, para warga di wilayah RT 008 memang selalu bergotong royong membersihkan lingkungan untuk menghindari terjadinya banjir pada musim hujan.

Kak Sandra mengajak Renata ikut serta. “Ayo, bangun, Renata. Kita juga kerja bakti.”

Renata memonyongkan bibirnya. Meski enggan, akhirnya ia mau ikut juga.

Ayah dan para bapak-bapak tampak sibuk mengambil sampah-sampah yang tersumbat di selokan jalan raya dan mencabuti rumput-rumput liar yang tumbuh sembarangan. Sementara itu, ibu bersama dengan para ibu-ibu membawa bahan-bahan makanan menuju ke lapangan untuk memasak makanan.

“Ayo, bantu kakak memunguti sampah-sampah di selokan ini,” ucap Kak Sandra sambil membuka penutup ujung selokan yang terletak tak begitu jauh dari depan rumahnya.

Renata membantu Kak Sandra mengambil satu per satu sampah yang menyumbat selokan. Tiba-tiba ia melihat sampah bungkus es krim. Renata kaget. Ia yakin, sampah bungkus es krim itu adalah bekas bungkus dari es krim yang dimakannya beberapa minggu lalu. Ini karena es krim yang dimakannya memang bukan es krim yang biasa dijajakan di lingkungan sekitar rumahnya. Namun, es krim itu didapatkan dari tantenya dari luar kota.

“Tuh kan sampah bungkus es krim masih ada,” kata Kak Sandra.

Renata mengangguk pelan.

“Perbuatan kamu itu bisa menyebabkan terjadi banjir lho, Ren,” ujar Kak Sandra.

Renata memperhatikan lubang selokan yang tertutupi sampah-sampah plastik makanan. Ia merasa bersalah.

“Maafkan Renata, Kak. Renata janji tidak akan membuang sampah sembarangan lagi,” janji Renata.

Kak Sandra mengangguk sambil mengacungkan kedua jempolnya. “Kita harus selalu menjaga kebersihan lingkungan dan itu harus dilakukan dimulai dari lingkungan sekitar kita sendiri.”

Renata mengangguk. Ia mengerti sekarang betapa pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.  *

logo baru nusantara bertutur

Oleh Tim Nusantara Bertutur
Penulis: Iliana Loelianto
Pendongeng: Paman Gery (Instagram: @paman_gery)
Ilustrasi: Regina Primalita