Padatnya jalan raya terbaca dari jarak lampu kendaraan yang rapat-rapat. Sudah waktunya pulang dari kantor memang. Namun, di lantai sembilan Plaza Semanggi malam itu, Rabu (4/7), beberapa orang memilih tidak lekas-lekas pulang. Mereka meluangkan waktu untuk menyegarkan badan.

Orang-orang itu sudah memakai pakaian yang nyaman untuk bergerak. Kaos yang mudah menyerap keringat dengan bawahan legging ketat atau celana karet yang longgar. Beberapa tampak menenteng botol berisi air minum. Mereka yang tergabung dalam komunitas Workout Embassy (WE) ini akan berolahraga bersama, dipandu oleh pelatih besertifikat.

Foto-foto : dokumen workout embassy.

Pada sesi olahraga, kelompok besar ini kemudian dibagi menjadi tiga grup: beginner, intermediate, dan advanced. Jenis dan level latihan disesuaikan dengan kemampuan masing-masing kelompok. “Yang belum bisa push up masuk ke kelompok beginner, yang sudah bisa push up ke intermediate, dan yang sudah bisa pull up ke advanced,” ujar salah satu pelatih.

Latihan malam itu adalah salah satu bentuk kegiatan WE yang dinamakan We Get Fit. Andy Fitriono, Member Relation Workout Embassy, menjelaskan bahwa pada We Get Fit jenis olahraga yang dilakukan WE adalah kalistenik. Latihan dengan memaksimalkan penggunaan berat tubuh sendiri untuk membentuk otot. Oleh karena itu, olahraga ini dapat dilakukan tanpa alat bantu tambahan.

WE yang berdiri pada 2014 ini adalah komunitas yang menggabungkan kegiatan olahraga dengan sosial. WE memiliki sejumlah aktivitas, antara lain We Get Fit, We Grab Your Junk, Donation Offerings for Society (Dots), dan kegiatan ekstrakurikuler di sekolah. We Get Fit yang dilakukan setiap Senin, Rabu, dan Jumat di lantai sembilan Plaza Semanggi itu gratis dan terbuka untuk siapa pun.

“Kadang kita beralasan macam-macam kalau disuruh olahraga. Tidak ada waktu, tidak punya alat, mahal untuk jadi anggota pusat kebugaran, dan lain-lain. Di sini kami menggratiskannya, dengan dipandu trainer yang besertifikat,” terang Andy.

Kontribusi untuk sekitar

Tak berhenti pada menyehatkan masyarakat lewat latihan fisik, WE juga memberikan kontribusinya dalam bentuk aksi mengumpulkan sampah di kegiatan hari bebas kendaraan bermotor (We Grab Your Junk) dan donasi untuk komunitas sosial yang membutuhkan (Dots). Pada We Grab Your Junk, komunitas ini biasanya berkeliling sambil membawa kantong sampah di Bundaran HI setelah berolahraga.

“Kami mengumpulkan sampah dan mengedukasi orang untuk membuang sampah pada tempatnya,” ujar Andy.

Sementara itu, dalam progam Dots donasi dikumpulkan ketika pertemuan anggota WE atau dihimpun lewat portal crowdfunding seperti Kitabisa.com. WE telah menyalurkan donasi untuk sejumlah komunitas, misalnya Sekolah Anak Jalanan (SAJA) dan sebuah yayasan perpustakaan keliling.

Lewat WE, para anggotanya bergerak untuk menjadi lebih sehat jiwa dan raga. Tubuh bugar, kepedulian pada sekitar pun tersalurkan. [NOV]

 

Artikel ini terbit di Harian Kompas edisi 9 Juli 2018.