Dewasa ini, mobil bertransmisi otomatis (mobil matik) kian diminati, terlebih di kota-kota besar yang sarat kemacetan. Dengan menggunakan mobil matik, padatnya lalu lintas tidak mengurangi kenikmatan berkendara.

Namun, di lain sisi, transmisi otomatis yang minim akan efek engine brake membuat rem bekerja lebih berat. Hal inilah yang menyebabkan kampas rem mobil matik umurnya lebih singkat dibandingkan mobil dengan transmisi manual.

Pada sejumlah merek mobil, indikator yang terdapat pada dasbor dapat memberikan informasi jika fungsi kampas rem tidak bekerja optimal.

Meski demikian, indikator tersebut bukanlah satu-satunya patokan yang dapat digunakan untuk menjaga sistem pengereman. Ada langkah sederhana yang dapat membantu mendeteksi sistem pengereman.

Selain memastikan indikator pada dasbor, tak ada salahnya membiasakan mengecek volume minyak rem di tabung reservoir. Jika minyak rem berkurang, tetapi tidak terlihat adanya kebocoran, berarti kampas rem sudah mulai tipis. Segera kunjungi bengkel tepercaya untuk mengganti kampas rem yang telah menipis. Membiarkan kampas rem dalam kondisi tipis akan membuat piringan (cakram) tergores logam pengait kampas rem. Jika piringan sudah tergores, biaya yang dibutuhkan untuk mengganti cakram tersebut cukup besar.

Anda juga dapat mendeteksi sistem pengereman dengan membuka roda dan melihat kondisi kampas rem. Rasakan pula tingkat kedalaman injakan pada pedal rem ketika Anda hendak menghentikan laju kendaraan. Semakin dalam injakan pedal rem, semakin besar pula kemungkinan terjadinya keausan pada kampas rem. Kondisi seperti ini patut diwaspadai karena dapat mengakibatkan rem blong.

Merasakan getaran pada mobil adalah langkah mudah lainnya. Kampas rem yang menipis dan tidak rata akan menimbulkan getaran yang tidak normal. Perhatikan pula bunyi yang timbul. Apabila saat pedal rem diinjak terdengar bunyi decit, ada kemungkinan bagian logam kampas rem bergesek dengan cakram rem. Hal ini mengindikasikan minimnya kemampuan daya cengkram pada kampas rem.

Agar sistem pengereman dan transmisi menjadi tahan lama, usahakan untuk memindahkan tuas transmisi ke posisi lebih rendah saat kendaraan melintasi jalan menurun. Hal tersebut juga berlaku saat mobil sedang menanjak.

Sama seperti mesin, sistem pengereman pun butuh perawatan berkala. Lakukan perawatan sistem pengereman secara berkala, setidaknya setiap 15.000-20.000 kilometer. [BYU]

foto: Tommy Budi Utomo