Kabar gembira bagi penggemar anime di Indonesia. Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba the Movie: Mugen Train, film box office yang mencatat banyak rekor di Jepang kini mampir di layar bioskop Tanah Air.
Pandemi Covid-19 membuat bioskop ditutup sekitar hampir 8 bulan. Penggemar film sudah gatal rasanya ingin kembali menikmati pengalaman menonton di bioskop. Termasuk salah satu film yang menghiasi layar bioskop setelah dibuka kembali, Demon Slayer menghadirkan banyak kejutan saat diputar di Jepang.
Sejak pemutaran perdana 16 Oktober silam, Demon Slayer meraup pendapatan 34,64 miliar yen. Rekor itu menggeser pencapaian anime legendaris Spirited Away yang bertahan selama 2 dekade dengan pencapaian 31,68 miliar yen.
Yang mengesankan, rekor itu dicapai pada masa pandemi. Demon Slayer juga mencetak sejumlah rekor lain, di antaranya film dengan penghasilan kotor terbesar dalam sehari (1,2 miliar yen), terbesar dalam 3 hari pemutaran perdana (4,6 miliar yen), dan tercepat menembus 10 miliar yen dalam sejarah box office Jepang, yaitu hanya dalam 10 hari.
Memang, pandemi diduga turut berkontribusi atas pencapaian tersebut karena banyak film Hollywood yang ditunda penayangannya. Namun, hal itu tidak mengurangi pencapaian fenomenal Demon Slayer. Menyiasati minimnya film-film impor, bioskop-bioskop di Jepang berupaya menggenjot potensi film lokal. Tak heran, seperti dilaporkan The Japan Times, sebuah bioskop di kawasan Roppongi, Tokyo, memutar Demon Slayer tak kurang 40 kali sehari!
Berawal dari manga
Demon Slayer berkisah tentang seorang anak lelaki bernama Tanjiro. Ia menjadi pembunuh iblis (demon slayer) setelah keluarganya dibunuh dan adiknya Nezuko diculik oleh iblis. Kisah karya Koyoharu Gotoge ini pertama kali muncul sebagai komik manga di majalah Shukan Shonen Jump pada 2016.
Kisah Tanjiro mencatat sukses setelah diadaptasi menjadi serial anime di saluran televisi Tokyo MX dan sejumlah saluran lain pada April hingga September 2019. Demon Slayer kemudian menjangkau publik lebih luas dengan diputar di Netflix dan Amazon.
Segera setelah 26 episode televisi selesai diputar, pada 28 September 2019 diumumkan pembuatan film layar lebar Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba the Movie: Mugen Train. Film ini dibuat oleh rumah produksi Ufotable dan disutradarai Haruo Sotozaki.
Versi layar lebar merupakan kelanjutan kisah Tanjiro pada serial televisi. Dikisahkan, Tanjiro, Zenitsu, dan Inosuke telah menyelesaikan pelatihan di Butterfly Mansion. Bersama Nezuko, mereka kemudian menjalani misi di Kereta Mugen. Di kereta tersebut, lebih dari 40 orang menghilang dalam waktu singkat.
Untuk menjalani misinya, mereka harus menemui pendekar pedang terkuat di kelompok pembunuh iblis, hashira api bernama Rengoku. Tak dinyana, dalam perjalanan kereta, mereka harus bertarung menghadapi serangan iblis.
Anime di bioskop
Menonton anime di layar lebar tak pelak menghadirkan sensasi yang berbeda dengan layar televisi. Dengan animasi yang cantik dan tata suara menggelegar, adegan-adegan duel antara pemburu iblis dan iblis-iblis penjahat menjadi lebih seru dan mengasyikkan.
Semua elemen yang membuat penggemar anime terpikat dapat ditemui di Demon Slayer dengan sensasi maksimal. Bukan hanya guratan animasinya yang khas, kisahnya pun sangat mengaduk emosi.
Sejumlah komentator berpendapat, sukses Demon Slayer antara lain juga karena tema yang diangkat sangat mengena pada saat pandemi. Yaitu tentang semangat bertahan dan pantang menyerah.
Namun, harus diingat, Demon Slayer bukanlah tontonan anak-anak. Meski dalam balutan animasi, tak disangkal banyak terdapat adegan kekerasan yang berdarah-darah. Dibutuhkan kebijaksanaan penonton untuk memperhatikan golongan usia ini.
Nah, jika Anda penggemar anime dan sudah kangen menonton di bioskop, Demon Slayer tak boleh dilewatkan. Ini film wajib tonton dan dapat disaksikan di berbagai bioskop mulai 6 Januari 2021. Tetapi, ingat, jangan lupa menerapkan protokol kesehatan di dalam gedung bioskop.
Review overview
Summary
7Sensasi menikmati anime di layar lebar. Grafis yang cantik dan tata suara menggelegar menghadirkan pengalaman menonton tak terlupakan.