Dalam acara bertajuk Malam Tasyakuran Hardiknas 2025 di Jakarta, penghargaan Apresiasi Industri Berdedikasi diberikan kepada UT—sebuah simbol bahwa pendidikan dan industri tak lagi berjalan sendiri-sendiri, tapi saling menopang untuk menciptakan perubahan yang nyata.
Sejak tahun 2007, UT telah membina lebih dari 1.700 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di seluruh Indonesia. Bukan hanya dengan sumbangan alat atau pelatihan sesaat, tapi lewat program vokasi komprehensif: mulai dari penyusunan kurikulum berbasis kebutuhan industri, pelatihan teknis dan soft skills bagi siswa, hingga peningkatan kapasitas guru dan kepala sekolah.
Pendekatan link and match yang digaungkan pemerintah pun dihidupkan secara nyata. Siswa tidak lagi hanya menghafal, tapi diajak belajar menghadapi tantangan industri langsung—dengan keterampilan yang relevan dan karakter yang kuat. Guru tidak hanya mengajar, tapi didampingi agar dapat menyesuaikan cara mendidik sesuai kebutuhan zaman.
“Pendidikan vokasi bukan hanya soal kerja, tapi tentang membentuk generasi muda yang siap menghadapi dunia,” ujar salah satu perwakilan Kementerian saat penyerahan penghargaan.
Komitmen ini bukan proyek sesaat, tapi perjalanan panjang yang dilakukan secara konsisten. Dengan dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemangku kepentingan lokal, perusahaan ini terus memperluas jangkauan, menjalin kolaborasi strategis, dan menyempurnakan pendekatan agar lebih berdampak.
Bagi banyak siswa di pelosok negeri, program ini bukan hanya memberikan ilmu, tapi juga harapan. Sebuah jalan baru terbuka—jalan di mana sekolah bukan lagi ruang tunggu masa depan, tapi titik awal menjemputnya dengan percaya diri.
Dengan dedikasi seperti ini, membuktikan bahwa membangun bangsa tidak hanya bisa dimulai dari ruang kelas, tetapi juga dari semangat kolaborasi lintas sektor. Karena saat industri dan pendidikan berjalan bersama, masa depan Indonesia bisa lebih cepat menyala.