Peter (Woody Norman) adalah bocah usia 8 tahun yang tinggal di sebuah rumah tua bersama kedua orang tuanya. Di sekolah ia kerap menjadi korban perundungan teman-temannya.
Di rumah, kondisinya tak lebih baik. Ibunya, Carol (Lizzy Caplan), sebenarnya amat menyayangi Peter. Namun, ketika ia mengaku mendengarkan suara-suara aneh dari balik dinding kamarnya, ibunya dan ayahnya Mark (Antony Starr), meragukan ceritanya.
Peter pun harus berjuang sendiri menghadapi ketakutannya. Ternyata, hal itu membawanya pada sebuah rahasia kelam keluarga yang telah dipendam bertahun-tahun. Dari mana sumber suara-suara aneh yang didengar Peter dan rahasia apa yang ia temukan di balik dinding kamarnya? Cobweb menyajikan cerita horor yang menjanjikan.
Perlahan
Cobweb merupakan debut Samuel Bodin di bangku sutradara. Mengusung kisah yang ditulis Chris Thomas Devlin, sebelumnya dikenal dengan film Texas Chainshaw Massacre (2022), Cobweb tidak mau buru-buru menakut-nakuti penonton.
Karakter Peter sebagai anak lelaki yang lemah dan sasaran perundungan diperkenalkan secara perlahan. Dia antara lain didorong hingga terjatuh saat naik bus sekolah. Lain waktu, barangnya diserobot dan ia menjadi bahan olok-olokan. Namun, ketika tiba di rumah, ia berusaha tampil seolah-olah baik-baik saja di hadapan ibunya.
Baca juga: Evil Dead Rise, Teror Sepanjang Film.
Beban sebagai anak introver yang ingin terlihat baik-baik saja menjadi pintu masuk bagi konflik yang menanti berikutnya. Suara ketukan di dinding kamar, yang kemudian diikuti bisikan memanggil namanya, membuat Peter ketakutan. Namun, ketika orang tuanya menganggap mengada-ada dan berhalusinasi, Peter pun berbalik mencari tahu.
Pada setengah awal film, penonton masih meraba-raba jalan cerita. Devlin sebagai penulis cerita dengan teliti menebar detail-detail yang berhubungan dengan perkembangan kisah kemudian. Sehingga, setiap adegan patut diduga menjadi petunjuk tentang kejadian yang akan terjadi belakangan.
Penampilan Woody Norman sebagai Peter patut diacungi jempol. Ia mampu menampilkan sosok anak yang lemah, tapi perlahan berubah. Cobweb boleh dibilang menggambarkan pergolakan batin Peter yang pada satu kesempatan begitu takut pada laba-laba. Dari kejadian tersebut, Miss Devine (Cleopatra Coleman), guru pengganti di sekolah, mengajarinya untuk tidak takut dan mencari solusi atas masalahnya.
Hal itu pula yang membuat Peter dari semula takut pada suara misterius di balik dinding kamar, kemudian malah menghampiri dan mencari tahu asal-muasal suara tersebut.
Jika separuh awal film cenderung lambat, separuh berikutnya terjadi perubahan karakter yang signifikan. Hal-hal yang tadinya menjadi misteri, mulai terungkap. Penonton pun disuguhi adegan horor yang mencekam. Perundungan yang dialami Peter bukanlah inti cerita. Namun, itu menjadi salah satu plot yang menentukan. Dengan cerdik, Devlin menampilkan kembali karakter yang melakukan perundungan pada situasi yang sama sekali tak terduga. Horor yang semakin intens menjadi klimaks Cobweb. Mengambil setting waktu hari Halloween, perayaan di mana orang-orang mengenakan kostum yang menyeramkan, Cobweb menjadi tontonan yang seru dan menghibur. Pencinta film horor dapat menantikan film ini yang akan segera diputar di layar lebar Tanah Air. 8Kisah tentang anak kecil yang mendengar suara misterius dari balik dinding kamar. Ternyata, hal itu berhubungan dengan masa lalu kelam keluarganya.Tak terduga
Review overview
Summary