Serangan jantung dan stroke sama-sama terkait dengan kerja jantung dan pembuluh darah. Mari gali sedikit soal jantung. Jantung manusia hanya seukuran kepalan tangan, tetapi di sinilah letak otot-otot terkuat tubuh kita.
Penyebab serangan jantung
Dalam setiap detakan, jantung memompa darah untuk mengangkut oksigen dan nutrien ke seluruh bagian tubuh. Pada kondisi istirahat, jantung berdenyut sekitar 70 kali per menit. Detak jantung meningkat ketika kita sedang aktif atau merasakan emosi yang kuat.
Jantung sendiri mendapatkan oksigen dan nutrisi dari pembuluh darah yang disebut arteri koroner. Ketika aliran darah menuju jantung tidak lancar, penurunan suplai oksigen dan nutrien dapat menyebabkan kerusakan permanen pada organ vital ini. Serangan jantung terjadi ketika penyumbatan ini berlangsung secara tiba-tiba.
Jika penyumbatan hanya parsial dan aliran darah berkurang, ini menyebabkan nyeri dada yang disebut angina. Hal ini mungkin tidak menyebabkan kerusakan permanen pada otot jantung, tetapi ini adalah gejala peringatan bahwa seseorang dapat mengalami serangan jantung.
Jika penyumbatan hanya parsial dan aliran darah berkurang, ini menyebabkan nyeri dada yang disebut angina.
Terjadinya stroke
Mekanisme terjadinya stroke hampir sama dengan serangan jantung, tetapi terjadi pada otak. Otak hanya bisa berfungsi ketika ada aliran darah ke organ ini. Dua pembuluh darah besar yang terletak di leher mengantarkan darah dari jantung ke otak. Pembuluh darah ini terus bercabang dan menjadi kian kecil, hingga pembuluh darah yang lebih kecil memasok oksigen dan nutrien ke seluruh bagian otak.
Jika aliran darah ke otak terhambat, otak kehilangan suplai oksiden dan nutrien. Ini mengakibatkan kerusakan jaringan otak yang kita sebut stroke.
Kenali penyebab, Cegah penyakitnya
Baik serangan jantung dan stroke disebabkan penyumbatan yang menghalangi darah mengalir dengan lancar ke jantung atau otak. Penyebab paling umum adalah adanya sumbatan lemak di dinding pembuluh darah, yang bertugas mengalirkan darah ke jantung atau otak. Ini menyebabkan pembuluh darah menyempit dan kurang fleksibel. Ketika ini terjadi, pembuluh darah tidak dapat memasok darah ke jantung dan otak, yang lantas memicu kerusakan.
Lantas, mengapa lemak menyumbat pembuluh darah? Menurut WHO, ada tiga alasan utama: merokok, pola makan yang tidak sehat, dan gaya hidup yang tidak aktif. Asap tembakau mengandung zat yang merusak paru-paru, pembuluh darah, dan jantung. Zat-zat ini “merebut” sebagian ruang untuk oksigen di dalam darah, yang diperlukan agar jantung dan otak bekerja optimal.
Sementara itu, pola makan yang tidak sehat dapat menyebabkan kelebihan berat badan, yang memicu diabetes, hipertensi, dan penumpukan lemak dalam darah. Problem-problem fisik ini meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke. Risiko ini bertambah lagi jika kita kurang aktif atau jarang berolahraga.
Mengenali tiga penyebab utama penyakit ini adalah langkah kunci untuk pencegahan serangan jantung dan stroke, serta bekal berharga untuk tubuh yang sehat dan hidup yang lebih berkualitas.