Menggunakan internet banking memang membuat hidup lebih praktis. Namun, Anda mesti tahu cara pakai internet banking yang baik sehingga rekening tidak diretas.

Ada banyak cara yang dapat digunakan peretas untuk mendapatkan data personal dan keamanan Anda. Misalnya, dengan Trojan. Trojan adalah virus internet yang tak sengaja masuk ke komputer ketika kita berselancar atau mengunduh sesuatu dari situs-situs web yang tidak aman.

Begitu Trojan menginfeksi komputer, aktivitas daring Anda pun bisa terpantau. Dari sini, peretas dapat membaca atau mencuri informasi yang sensitif, seperti kata sandi atau nomor kartu kredit.

Pencurian data ini juga dapat dilakukan dengan surel phishing. Phishing adalah tindakan yang bertujuan memperoleh informasi pribadi seperti ID pengguna, kata sandi, dan bermacam data sensitif lainnya dengan menyamar sebagai orang, perusahaan, atau organisasi yang berwenang melalui surel.

Dalam phishing, korban biasanya akan masuk jebakan jika mengklik tautan palsu pada surel, yang mengarahkannya pada tautan berbahaya. Ketika tautan ini diklik, peretas dapat mengakses komputer Anda.

Tentu akan sangat mengkhawatirkan jika cara-cara tadi digunakan pelaku untuk meretas internet banking Anda. Berikut ini beberapa cara untuk menggunakan perbankan daring dengan lebih aman.

1. Selalu gunakan software antivirus yang asli

Untuk memproteksi komputer Anda dari phishing, malware, dan ancaman keamanan yang lain, gunakannya anti-virus yang orisinal. Ini akan membantu Anda mendeteksi dan menghapus perangkat pengintai (spyware) yang dapat mencuri informasi sensitif Anda.

2. Hindari wi-fi publik

hindari pemakaian wifi publik saat melakukan transaksi perbankan

Ancaman terbesar dari jaringan wi-fi yang bebas dan terbuka adalah peretas dapat menelusuri data Anda tanpa hambatan yang berarti. Peretas melihat koneksi yang keamanannya kurang terjamin sebagai kesempatan untuk memasukkan malware ke dalam perangkat kita. Jadi, hindari menggunakan wi-fi publik untuk melakukan transaksi perbankan daring.

Meski begitu, jika rutin menggunakan wi-fi publik, pertimbangkan untuk mengeset perangkat VPN di komputer Anda. Ini dapat menghambat peretas dalam menyadap lalu lintas data Anda.

3. Jangan gunakan komputer publik untuk mengakses perbankan daring

Apabila Anda tidak menggunakan komputer pribadi untuk mengakses perbankan, risiko peretasan semakin tinggi. Meski begitu, andaikan harus melakukannya, pastikan hapus cache dan browsing history. Ingat juga untuk tidak membolehkan browser mengingat ID kita.

4. Cek update terakhir dari OS ponsel

Pengguna ponsel harus memastikan sistem operasinya termutakhirkan dengan pembaruan paling anyar. Selain itu, perhatikan lagi permintaan akses data dari aplikasi yang diunduh. Pilah-pilah mana yang memang perlu dan mana yang bisa dinonaktifkan.

5. Ganti kata sandi secara reguler

ganti sandi perbankan secara reguler

Terdengar klise memang, tetapi memang ini memang penting untuk menjaga kerahasiaan data Anda. Jangan bagikan detail soal data personal kepada orang lain. Bahkan bank Anda pun tak akan menanyakan hal ini via telepon atau email. Jika Anda mencatat kata santi perbankan pada catatan di ponsel, pastikan juga keamanannya. Untuk kata sandi, pilih yang kategorinya kuat.

6. Aktifkan notifikasi mobile

Ini akan memastikan tidak ada transaksi perbankan yang luput dari kesadaran Anda. Notifikasi ini akan memperingatkan Anda apabila ada transaksi mencurigakan.

7. Cek akun perbankan secara rutin

Kebanyakan bank merekam informasi tentang kapan saja kita login di situs web mereka. Apabila Anda mendapati adanya kejanggalan, ubah kata sandi dan segera hubungi bank terkait.

Semoga langkah-langkah tadi bisa membantu untuk memproteksi perbankan daring Anda!