Setiap tahun, berdasarkan data dari Statista, dunia memproduksi lebih dari 350 juta metrik ton sampah plastik. Jumlah ini diproyeksikan akan menjadi tiga kali lipat pada 2060.
Beberapa laporan bahkan mengungkapkan, penggunaan plastik, 50 persennya digunakan untuk sekali pakai. Dan diestimasikan lebih dari 10 juta ton plastik berakhir di laut setiap tahunnya.
Plastik dalam kehidupan
Plastik menjadi primadona dan menjadi bagian dari kehidupan manusia karena banyak kelebihan, seperti murah, gampang ditemukan dan diproduksi, serta mudah dibentuk sesuai kebutuhan.Dalam jurnal ilmiah berjudul The World of Plastic Waste : A Review, Plastik ditemukan pertama kali pada 1860 dan mulai menjadi industri secara global pada 1907.
Produksi plastik semakin meledak pada 1940. Hingga pada akhirnya pada 2019, produksi plastik mencapai 368 juta ton. Data terakhir mengkalkulasi jumlah produksi plastik pada 2022 sudah mencapai 400 juta ton.
Oleh karena kelebihannya itu, plastik menjadi booming dan malah menjadi momok yang menakutkan bagi umat manusia. Di Indonesia sendiri, sampah plastik juga menjadi masalah.
Menurut laporan Earth Action, Indonesia berada di posisi ke-50 sebagai negara dengan konsumsi plastik terbanyak di dunia. Jumlahnya per kapitanya sebesar 12,4 kilogram per tahun.
Di laporan lainnya, Indonesia masuk ke dalam 10 besar negara di dunia sebagai penghasil sampah plastik terbanyak di dunia. Jumlahnya, 9,13 juta ton dan sebanyak 56,333 ton terbuang ke laut.
Baca juga:Â Apa Arti Simbol-simbol Daur Ulang pada Wadah Plastik?
Cara mengurangi sampah plastik
Sampah plastik yang terbuang ke laut, dalam waktu yang lebih panjang membuat plastik terurai menjadi sampah plastik dan termakan oleh hewan laut.Dalam jangka panjang, manusia yang ikut mengonsumsi hewan laut tersebut dan membahayakan nyawanya. Untuk itulah pentingnya untuk mulai mengganti kantong plastik dengan tas belanja yang dapat didaur ulang.
Berdasarkan riset, kantong plastik hanya digunakan selama 12 menit saja sebelum dibuang. Bayangkan, jika tas yang hanya digunakan dalam waktu singkat ini tertimbun dan bumi membutuhkan waktu hingga 1.000 tahun untuk mengurainya.
Lalu, bagaimana caranya untuk mengurangi sampah plastik? Memang tidak mudah. Kita hanya harus membiasakan. Berikut ini adalah beberapa tips yang bisa kamu pakai untuk membantu pengurangan sampah plastik.
1. Pakai wadah simpan ramah lingkungan
Kamu bisa mulai menggnakan bungkus makanan dari bahan alami sebagai pengganti wadah plastik sekali pakai, yang kita sering menyebutnya “mika”.
Hal ini untuk mengurangi beban dari produksi plastik yang mampu didaur ulang. Sebuah catatan dari lembaga nonprofit yang bergerak di bidang lingkungan, hingga saat ini hanya sekitar 9 persen sampah plastik yang mampu didaur ulang. Sisanya terbuang dan mencemari lingkungan.
2. Bawa tas kain saat belanja
Selalu bawa tas belanja sendiri supaya mengurangi penggunaan plastik. Jika kamu ke pusat perbelanjaan, mungkin hal ini sudah menjadi kebiasaan. Tetapi, jika kamu ke pasar tradisional, penggunaan plastik masih masif. Untuk itu mulailah dari diri sendiri untuk selalu membawa tas belanja sendiri.
Kamu bisa juga membawa wadah juga saat berbelanja di pasar tradisional. Ini berfungsi saat kamu hendak berbelanja kacang-kacangan atau rempah-rempahan.
3. Gunakan Botol Minum dan Tumbler
Daripada membeli air minum dalam kemasan plastik, bawalah botol minum atau tumbler sendiri. Ini cara mudah untuk mengurangi plastik sekaligus menghemat uang.
Maka itu, pilih botol minum yang tahan lama dan mudah dibawa ke mana-mana. Beberapa botol bahkan memiliki insulasi untuk menjaga minuman tetap dingin atau hangat.
Baca juga:Â Yuk Kurangi Sampah Demi Lingkungan yang Lebih Baik
4. Hindari Sedotan Plastik
Beralih ke sedotan stainless steel atau hindari sedotan sama sekali. Sedotan adalah salah satu sampah plastik yang paling sering ditemukan di lautan, namun sangat mudah untuk dihindari.
5. Kurangi Penggunaan Plastik Sekali Pakai di Dapur
Pasti kamu masih sering menggunakan plastik sekali pakai di dapur, seperti cling wrap atau plastik ziplock. Coba gantikan dengan alternatif yang lebih ramah lingkungan, seperti kertas roti atau wadah makanan yang bisa dipakai ulang.
Sedangkan untuk menyimpan makanan, sebaiknya simpan sisa makanan di dalam wadah kaca atau stainless steel yang bisa digunakan kembali.
Langkah-langkah ini memang tidak mudah dilakukan. Namun, jika dilakukan perlahan dan konsisten pasti menjadi terbiasa dan membantu mengurangi sampah plastik secara signifikan.
Mari mengurangi sampah plastik. Satu langkah sederhana bisa memberikan dampak yang besar di masa mendatang.