Berdasarkan data Operasi Ketupat 2013, ada beberapa penyebab kecelakaan lalu lintas di sepanjang jalur mudik. Sebanyak 420 kecelakaan terjadi karena jarak antarkendaraan terlalu dekat, 332 kecelakaan karena melanggar batas kecepatan, dan 623 kecelakaan karena pengendara yang mengantuk. Dari data tersebut, ternyata kondisi mengantuk menjadi penyumbang terbesar terjadinya kecelakaan, terutama saat mudik.

Hal serupa juga sempat diungkapkan National Sleep Foundation. Di Amerika Serikat, tercatat ada sepertiga kecelakaan lalu lintas berakibat fatal yang disebabkan mengantuk. Seperti dikutip dari Kompas.com, kondisi mengantuk yang berlebihan merupakan kasus serius. Sekadar menyebut contoh, pengemudi di Inggris yang ketahuan mendengkur akan ditahan surat izin mengemudinya sampai dinyatakan sehat kembali oleh dokter.

Sementara itu, di Amerika Serikat, ada juga kasus kecelakaan yang terjadi karena pengemudi mengantuk. Insiden tersebut terjadi dalam kecelakaan kereta di New York yang menewaskan 4 orang dan 63 lain terluka. Kecelakaan terjadi ketika kereta menikung dan meluncur terlalu cepat hingga keluar dari rel. Setelah menjalani penyelidikan, diketahui bahwa masinis mengantuk dan menderita sleep apnea. Akibat dari kecelakaan ini, kebutuhan pemeriksaan kesehatan tidur pada para pengendara kembali mencuat.

Sebelumnya, hanya profesi pilot yang harus menjalani pemeriksaan tidur di laboratorium tidur setahun sekali. Namun, kini, diusulkan agar para pengendara bus, masinis, bahkan para pengatur lalu lintas di menara bandar udara untuk menjalani pemeriksaan yang sama setiap tahunnya.

Atasi mengantuk

Lalu, bagaimana cara mengatasi mengantuk? Salah satu penyebab dari mengantuk yaitu kurang tidur. Jika dianalogikan, mengantuk sebenarnya sama dengan Anda merasa haus karena kurang minum. Oleh sebab itu, ketika mengantuk, obatnya hanya satu, yaitu tidur.

Banyak orang yang terbiasa mengonsumsi minuman yang mengandung kafein atau penambah energi untuk mengusir kantuk. Namun, sebenarnya hal ini hanya bersifat sementara karena tak bisa mengembalikan kemampuan otak yang lelah.

Namun, minuman kafein dan penambah energi sebenarnya tetap bisa membantu di perjalanan jauh. Dengan catatan, Anda mengonsumsi di waktu yang tepat. Mengingat kafein baru bekerja setelah 30 menit dikonsumsi, Anda perlu memperhitungkan jeda yang tepat.

Misalnya, ketika mengantuk di tengah perjalanan, Anda hentikan kendaraan dahulu. Lalu, cari tempat istirahat yang nyaman. Minum kopi, lalu sempatkan tidur sekitar 20 hingga 30 menit. Jika hal ini dilakukan, Anda akan mendapatkan manfaat tidur dan bangun tepat saat kafeinnya bekerja.

 Tanda-tanda

Apa saja tanda-tanda yang mengharuskan Anda menepi untuk istirahat dan tidur? Salah satunya yaitu ketika Anda mulai kehilangan konsentrasi dan sering mengerjapkan mata. Tanda lainnya yaitu ketika Anda berulang kali menguap dan mengusap-usap mata. Bahkan, ketika mulai berkendara melenceng dari jalur, itu pertanda Anda harus segera menepi.

Untuk mengantisipasi mengantuk di jalan, sebelum mudik dengan kendaraan pribadi, Anda sebaiknya tidur dulu. Untuk orang dewasa, kira-kira tidur selama 7,5 hingga 8,5 jam. Selain itu, jika Anda akan menempuh perjalanan yang jauh, usahakan tak berkendara sendirian.

Mudik bersama teman akan membantu Anda, terutama ketika sedang mengantuk. Ketika hal ini terjadi, teman bisa menggantikan posisi Anda untuk sementara waktu. Teman juga bisa diajak mengobrol agar Anda tetap fokus sepanjang perjalanan. [INO]

Foto Shutterstock.com