Tak dapat dimungkiri, jumlah sampah terus meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk. Jika tak dikelola dengan tepat, sampah akan semakin menumpuk dan berdampak buruk bagi lingkungan, khususnya kesehatan. Mengingat ada banyak jenis sampah, diperlukan penanganan tepat sesuai jenisnya.

Salah satu jenis sampah adalah sampah organik. Sampah ini berupa sisa sayur-mayur, sisa buah, dan sampah kebun. Penanganan untuk mengelola sampah jenis ini sering kali dibuat menjadi kompos. Namun, belum banyak orang yang melakukannya. Padahal, caranya terbilang mudah.

Tahap awal untuk membuat kompos adalah sediakan wadah untuk pengomposan. Tempat pengomposan dapat bermacam-macam, seperti lubang dalam tanah, bak, drum, dan baskom. Syaratnya, wadah tersebut tidak terkena hujan secara langsung. Jika wadah yang dipergunakan berupa drum atau baskom plastik, lubangilah bagian dasar sebanyak lima lubang dan letakkan di atas susunan batu bata.

Masukkan sampah organik ke dalam wadah setiap hari. Campur sampah organik dengan tanah. Campuran ini diharapkan mengandung banyak mikroba aktif yang bekerja mengolah sampah menjadi kompos. Jika ada kotoran ternak dari ayam atau sapi dapat pula dicampurkan.

Pembuatan bisa dilakukan secara sekaligus atau selapis demi selapis misalnya setiap dua hari ditambah sampah baru. Untuk menghindari terlalu panas maka setiap 7 hari perlu diaduk. Pengomposan dinyatakan sudah selesai jika campuran menjadi kehitaman dan tidak berbau sampah.

Pada minggu ke-1 dan ke-2 mikroba mulai bekerja menguraikan membuat kompos sehingga suhu menjadi sekitar 40 derajat celsius. Pada minggu ke-5 dan ke-6 suhu kembali normal dan kompos sudah jadi. Faktor keberhasilan dari pengomposan terletak pada bagaimana cara mengendalikan suhu, kelembaban, dan oksigen.

Hal tersebut berperan penting agar mikroba dapat memperoleh lingkungan yang optimal untuk berkembang biak. Kondisi yang optimal adalah ketika makanan cukup (cukup tersedia bahan organik), kelembaban (30-50 persen), dan udara segar (oksigen) untuk dapat bernapas. Untuk mempercepat pengomposan, dapat ditambahkan bio-activator berupa larutan effective microorganism (EM) yang dapat dibeli di toko pertanian. Selamat mencoba. [*/ACH]

Artikel ini terbit di Harian Kompas edisi 2 Agustus 2015

Foto Shutterstock.