Nanti, kalau pandemi sudah benar-benar bisa teratasi, kita dapat jalan-jalan lagi. Ke pantai menghirup lepas udara laut, misalnya, atau sekadar melihat aktivitas nelayan selepas mencari ikan. Protokol kesehatan tentu tetap harus diterapkan, termasuk sudah mendapat vaksinasi Covid-19.

Memandang lepas laut biru, menyaruk pasir halus, membiarkan muka tersapu angin semilir, dan menyesap es kelapa muda. Lengkap sudah wisata pantai kita. Kalau kamu mau, bisa juga berlama-lama berjemur di pantai.

Namun, bila terlalu lama berjemur di pantai, tak jarang kulitmu menjadi gosong atau kemerahan dan kehitaman. Ada sebagian orang yang memang menginginkan penampilan kulit eksotis terbakar matahari. Namun, ada pula yang tetap memiliki kulit seperti yang sedia kala.

Nah, bagi yang tidak ingin kulitnya menjadi lebih gelap seusai berjemur di pantai, kamu perlu mengoleskan tabir surya (sunscreen atau sunblock). Krim atau gel ini dapat membantu mengurangi risiko kulit menjadi kemerahan atau kehitaman setelah bersenang-senang di pantai.

Namun, tidak jarang juga kulit tetap berubah menjadi gelap meskipun telah menggunakan tabir surya. Ini bisa saja terjadi akibat jenis tabir surya hanya bersifat melindungi dari salah satu sinar ultraviolet (UV). Misalnya, hanya melindungi dari sinar UV A atau sinar UV B. Jadi, kamu harus memastikan jenis tabir surya untuk sinar UV A atau UV B.

Angka SPF juga ikut memengaruhi hasil perlindungannya. Pada kondisi aktivitas biasa di luar ruangan, di kawasan Indonesia, SPF 17 hingga SPF 20 sebenarnya sudah cukup. Namun, jika ingin beraktivitas di kawasan pantai dalam jangka waktu lama atau kulitmu tergolong sensitif dengan paparan sinar matahari, sebaiknya gunakan tabir surya dengan SPF tinggi. Misalnya, SPF 60.

Bagi yang berkulit sensitif, kamu sebaiknya lebih cermat saat jalan-jalan di pantai. Penggunaan tabir surya dengan SPF tinggi menjadi keharusan, tetapi pilihlah produk yang sesuai dengan jenis kulitmu. Bila telah menggunakan SPF, tetapi kulit tetap kemerahan dan perih, sebaiknya kamu hindari sengatan sinar matahari langsung dan lindungi juga tubuhmu. Konsultasikan ke dokter jika masalah kulit semakin parah setelah tersiram sinar matahari di pantai.

Perlu diingat, jangan hanya sekali mengoleskan tabir surya. Sebaiknya oleskan paling tidak satu jam sekali. Pastikan kamu juga mengoleskan tabir surya setelah berenang. Dengan demikian, perlindungan pada kulit akan optimal.

Nah, ternyata tabir surya saja tidak cukup. Mata kamu juga memerlukan perlindungan. Kenakan kacamata hitam untuk melindungi mata dari paparan terik sinar matahari. Pastikan kacamata memiliki lapisan pelindung dari paparan sinar matahari.

Selain itu, kenakan topi yang nyaman. Topi ini tidak hanya untuk bergaya, tetapi untuk membantu menaungi kepalamu dari sapuan terik matahari. Dengan begitu, kamu dapat mencegah risiko dehidrasi. Cara mencegah dehidrasi lainnya adalah mengonsumsi air minum yang cukup.

Terakhir, jangan bergerombol dan jauhi kerumunan. Tetap kenakan masker meski kamu sudah mendapat vaksinasi Covid-19. [*]