Selain memangkas biaya listrik, rumah yang hemat energi akan membuat suasana lebih nyaman. Yang perlu diingat, hemat energi bukan berarti mengurangi penggunaan barang-barang elektronik. Nah, berikut ini beberapa inspirasi yang bisa Anda aplikasikan di rumah, terutama bagian dapur.
Untuk bagian interior, Anda bisa membuat dapur yang memiliki bukaan yang cukup. Misalnya, manfaatkan pencahayaan alami pada siang hari. Untuk pencahayaan pada malam hari, Anda bisa menggunakan lampu yang hemat energi.
Salah satu lampu hemat energi yang bisa dimanfaatkan adalah lampu yang berlabel compact fluorescent light (CFL). Dibandingkan lampu pijar biasa, lampu ini mampu menghemat listrik hingga 80 persen. Selain itu, lampu jenis ini mampu memberikan pencahayaan yang lebih baik.
Salah satu cara mudah yang kerap dilupakan adalah mematikan lampu secara berkala. Misalnya, untuk lampu dapur, jika tak digunakan dalam waktu cukup lama, sebaiknya segera Anda matikan. Hal serupa juga berlaku bagi kamar mandi yang kerap lupa dimatikan pada siang hari.
Selain bukaan yang cukup banyak, dapur yang sehat sebaiknya memiliki ventilasi yang cukup. Maklum, sistem sirkulasi udara yang baik akan membuat asap saat memasak mudah keluar. Hal ini membuat Anda tak perlu lagi menggunakan exhaust fan di dapur.
Jika dapur akan dipasang AC, ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan. Salah satunya adalah letakkan AC jauh dari kompor dan oven. Hal ini perlu dilakukan agar panas dari kompor dan oven tak menyebabkan pendinginan AC menjadi kurang maksimal.
Hal-hal lain yang perlu diperhatikan adalah terkait penggunaan alat-alat elektronik yang memiliki label hemat energi. Selain itu, gunakan peralatan dapur seperlunya dan segera matikan jika tak digunakan.
Khusus untuk penggunaan mesin pencuci piring (dishwasher), sebaiknya Anda menggunakan alat ini sesuai dengan kapasitasnya. Dalam hal ini, jangan terlalu sedikit dan jangan terlalu penuh. Pasalnya, jika terlalu sedikit, pastinya Anda akan boros air dan listrik.
Selain itu, sebaiknya Anda menghindari penggunaan fitur “bilas terus” (rinse hold) pada mesin pencuci piring. Hal ini terutama patut dilakukan ketika perabotan kotor yang harus dicuci hanya berjumlah sedikit. [*/ACH]
Foto Shutterstock.
Artikel ini terbit di Harian Kompas edisi 14 April 2016