Penyejuk udara atau AC biasanya memakan daya yang cukup besar. Penggunaan yang kurang tepat atau tidak sesuai kebutuhan akan membuat dayanya lebih boros.
Daya listrik yang digunakan untuk menyalakan AC bervariasi, antara 225 hingga 920 watt. Di level hunian, biasanya penyejuk udaralah yang memakan daya listrik paling besar dalam penggunaan bulanan. Simak beberapa cara berikut ini untuk memastikan penggunaan daya listrik untuk AC Anda cukup efisien.
1. Pastikan ruangan tertutup dengan baik
Jendela atau ventilasi yang terbuka dapat dengan mudah meloloskan udara dari ruangan ke luar akan membuat mesin bekerja cukup lama untuk bisa mendinginkan ruangan. Ini menyebabkan mesin harus bekerja terus dan lebih lama mencapai posisi stand by. Sebisa mungkin, kurangi juga frekuensi membuka pintu ketika AC sedang bekerja mendinginkan ruangan.
2. Setel suhu 23–25 derajat celsius
Penyetelan suhu yang rendah akan membuat kompresor AC bekerja keras terus-menerus untuk mencapai suhu yang diinginkan.
Kalau kita punya kebiasaan mengeset suhu di bawah 23 derajat celsius, tak mengherankan kalau tagihan listrik akan selalu membengkak. Agar lebih hemat energi, aturlah temperatur pada kisaran 23–25 derajat celsius.
Sesekali ketika kita ingin ruangan lebih sejuk, bolehlah setel suhu rendah. Namun, setelah ruangan sejuk, ubahlah penyetelan ke suhu 23–25 derajat celsius.
3. Pilih mode dry
Ada beberapa pilihan mode operasi pada AC. Pada AC yang dijual untuk daerah tropis, biasanya tersedia mode “cool” dan “dry”. Mode “cool” berfungsi untuk mendinginkan ruangan dan mode “dry” untuk mengurangi kelembaban pada udara. Jika suhu luar sedang sangat panas, mode “cool” akan lebih efektif mendinginkan ruangan. Namun, mode ini banyak menggunakan daya listrik karena kompresor akan terus berputar kencang sampai suhu dingin.
Nah, apabila kita sudah cukup merasa nyaman dengan suhu ruangan, menggantinya ke mode “dry” akan membantu menghemat energi karena AC bisa bekerja tanpa menjalankan kompresor. Dengan mode ini, suhu akan stabil dan sirkulasi angin tidak putus. Selain itu, mode ini bisa mengurangi kelembaban udara.
4. Sesuaikan durasi penggunaan dengan kebutuhan
Kadang AC jadi boros energi karena sebagai pengguna, kita kurang bijak mengatur waktu pemakaian AC. Misalnya, jika AC digunakan selama tidur, kita menyalakannya jauh sebelum waktu tidur dan tidak langsung mematikannya setelah bangun tidur.
Selain itu, AC menyala ketika kita sedang tidak memakai ruangan tertentu. Penyesuaian durasi penggunaan dengan waktu menyalanya AC ini menjadi salah satu kunci menghemat energi listrik.
5. Lakukan servis perawatan tiga bulan sekali
Jangan tunggu sampai AC rusak untuk menyervis barang elektronik yang satu ini. Perawatan rutin penting untuk mencegah kerusakan dini. Di samping itu, membersihkan AC secara reguler juga dapat menghemat listrik. Pasalnya, kerja mesin akan lebih berat ketika AC kotor. Ini membuat daya listrik yang dibutuhkan juga akan lebih tinggi.