“Ma, buatkan camilan dong, lapar nih,” ujar Nadia pada sang mama yang tengah disibuki pekerjaan kantor saat bekerja dari rumah (work from home).
Nadia sebetulnya bukan lagi anak kecil yang harus senantiasa dilayani. Jika saja mau belajar, Nadia bisa saja membuat sendiri camilan untuk ia nikmati.
Apa yang dialami Nadia dan Mama bisa jadi dialami banyak orang. Hanya saja, banyak orangtua enggan mengajari anak memasak. Alasannya, khawatir akan bahaya yang mungkin saja dialami. Padahal, menurut Academy of Nutritions and Dietetics Amerika Serikat, pada usia 10 tahun, seharusnya anak sudah menguasai kemampuan masak sederhana.
Kemampuan masak sederhana yang dimaksud, antara lain
- membersihkan dan mengupas bahan makanan dengan bersih,
- menyortir dan mengiris sayur-buah,
- mengukur takaran bahan kering maupun cair,
- mengocok telur dan adonan kue,
- merebus pasta, telur, atau sayuran,
- membuat sup, telur dadar, nasi, atau roti bakar
- menggunakan peralatan dapur, seperti food processor, blender, mixer, rice cooker, atau microwave.
Ajarkan dari yang paling mudah
Sang mama hanya perlu meluangkan waktu pada hari libur untuk mendampingi Nadia belajar memasak. Mulailah dari yang paling mudah, misalnya saja menanak nasi dengan menggunakan rice cooker. Ajari buah hati bagaimana cara mencuci beras, menakar air dalam rice cooker hingga bagaimana cara menggunakan rice cooker sebagai perangkat dapur.
Setelah si buah hati mampu menanak nasi, orangtua bisa mengajarkan bagaimana cara membuat lauk atau camilan. Untuk anak seusia Nadia, menggunakan rice cooker atau microve, terbilang cukup aman dan mudah karena tidak harus menyalakan kompor yang apinya bisa membahayakan.
Bagian yang paling menyenangkan adalah kedua perangkat ini bisa digunakan untuk segala macam masakan. Bahkan bukan rahasia lagi jika rice cooker menjadi perangkat andalan penghuni indekos untuk memasak. Selain untuk menanak nasi, rice cooker bisa digunakan untuk memasak sayur, mi kuah, dan beragam lauk. Bahkan, panekuk dan bolu pun bisa dimasak menggunakan perangkat yang satu ini.
Pada usia 10 tahun, seharusnya anak sudah menguasai kemampuan masak sederhana.
Seiring dengan beranjaknya usia dan keterampilan, pelan-pelan orangtua bisa mengajarkan anak untuk menggunakan kompor ketika memasak. Ajarkan beberapa resep sederhana yang bisa diaplikasikan anak ketika memasak makanan favorit mereka. Dampingi mereka saat masak menggunakan kompor. Jika sudah yakin akan kemampuan mereka menggunakan perangkat dapur, termasuk dalam menggunakan pisau, barulah orangtua bisa melepas mereka untuk masak sendiri.
Demi keamanan dan kenyamanan, ada baiknya anak meminta izin terlebih dahulu saat akan memasak atau menggunakan kompor. Biasakan juga anak untuk senantiasa membereskan dapur usai memasak. Hal ini perlu dilakukan agar dapur senantiasa bersih dan tidak mengundang tikus untuk “berpesta” di dapur.
Nah, apakah Anda sudah siap untuk mengajarkan buah hati memasak?