Sering kita jumpai, apel atau pir segera berubah menjadi lebih cokelat ketika dikupas atau dipotong. Ini disebabkan oksidasi, reaksi karena paparan oksigen terhadap daging buah yang mengandung enzim tertentu.
Tidak hanya membuat warna buah menjadi cokelat dan tampak tidak menarik, oksidasi juga merusak sebagian nutrisi buah atau sayur. Dalam bukunya The New Optimum Nutrition Bible, pakar gizi Patrick Holford menyebutkan, vitamin C, A, dan E rentan terhadap proses oksidasi. Oleh karena itu, kandungannya dapat berkurang cukup signifikan dalam proses oksidasi. Semakin lama buah terpapar udara dan cahaya, semakin sedikit kandungan vitamin di dalamnya.
Kita juga bisa mengupayakan perlambatan proses oksidasi. Beberapa cara berikut ini bisa membantu.
Iris di dalam air
Siapkan baskom atau mangkuk yang cukup besar untuk membuat buah atau sayuran terendam. Selanjutnya, iris buah atau sayur di dalam wadah yang berisi air itu. Ini akan mencegah daging buah atau sayur terpapar udara. Biarkan di dalam air sampai buah atau sayur siap dimakan atau diolah.
Celup ke dalam perasan jeruk
Jeruk nipis, lemon, atau bahkan jeruk biasa dapat membantu menghambat proses oksidasi. Siapkan perasan jeruk sebelum mengiris apel atau pir, lalu langsung masukkan pada jus jeruk itu begitu apel dipotong. Semua jus buah yang mengandung asam sitrat akan memperlambat reaksi enzimatik.
Rendam di air garam
Air garam juga dapat menghambat oksidasi. Rendam irisan buah di air garam. Namun, jangan gunakan terlalu banyak garam atau merendamnya terlalu lama. Untuk 1 liter air, gunakan kira-kira setengah sendok teh garam saja. Lalu rendam buah selama 3–5 menit.
Simpan di kulkas
Suhu yang lebih rendah dapat menghambat proses oksidasi ini meski tidak menghentikannya. Menyimpan potongan buah di dalam kulkas akan melindunginya dari paparan udara dan cahaya. Ini memperlambat proses buah kehilangan nutrisinya.
Mulai sekarang, kamu bisa membuat warna apel tetap menarik setelah dikupas. Lebih dari itu, nutrisinya kian terjaga!
