Bagi sebagian orang, merancang dapur merupakan tantangan tersendiri ketika membangun tempat tinggal. Fungsinya sebagai salah satu sentral di sebuah rumah, yakni pusat aktivitas yang berkenaan dengan pengolahan makanan, yang merupakan sumber tenaga dan nutrisi keluarga. Hal tersebut merupakan salah satu alasan dapur sebaiknya didesain dengan baik.
Untuk menghasilkan dapur yang nyaman, sebaiknya dalam merancang ruang dapur perlu kecermatan dan ketelitian. Di antaranya dengan mengetahui lebih dulu mengenai pembagian aktivitas di ruang tersebut, seperti penggolongan berdasarkan fungsinya. Berdasarkan fungsinya, dapur dibagi menjadi dapur basah dan dapur kering. Dapur basah merupakan area yang digunakan untuk aktivitas memasak dan mengolah makanan. Proses pencucian hingga pengolahan bahan makanan dilakukan di sini. Sementara itu, dapur kering adalah area yang digunakan untuk kegiatan yang serba ringkas, seperti menyajikan makanan. Menyeduh segelas susu atau secangkir atau kopi bisa dilakukan di dapur kering.
Setelah mengetahui pembagian fungsi dapur ini, saatnya membuat perencanaan tata letak dapur. Fungsi utama dapur sebagai tempat penyimpanan, persiapan, dan pengolahan akan berpengaruh terhadap benda-benda yang hendak diletakkan di dalamnya. Perhitungkan jarak antara benda yang satu dan lainnya, seperti kompor, rak piring, lemari pendingin, dan bak cuci piring.
Selanjutnya, pastikan cahaya matahari dapat masuk dan menerangi dapur Anda. Cahaya matahari yang cukup, selain berfungsi sebagai penerang ruangan, dapat menghindarkan ruangan dari jamur dan hama. Hal ini karena jamur dan hama kerap hinggap dan menempati area yang lembab.
Selain cahaya yang cukup, dapur seyogianya terdiri atas jendela yang berfungsi sebagai sirkulasi udara. Dengan sirkulasi yang baik, asap dan uap hasil pembuangan proses memasak dapat dialirkan ke luar sehingga udara di dalam dapur akan tetap terjaga kesegarannya dan tidak menimbulkan bau tak sedap. [BYU]