Berbicara mengenai perkembangan industri otomotif, khususnya roda empat, tidak melulu mengarah pada kapasitas ruang bakar, yang umumnya menggunakan satuan sentimeter kubik (cc). Teknologi transmisi turut ambil bagian dalam perkembangan alat transportasi modern.
Para ahli otomotif terus melakukan penelitian dan pengembangan yang menitikberatkan pada kenyamanan berkendara. Dari situ, yang dulu kita hanya mengenal transmisi manual dan otomatis konvesional, kini telah diramaikan dengan hadirnya transmisi otomatis berbasis continuously variable transmission (CVT). Bahkan, belakangan ini santer diberitakan teknologi otomatis terbaru yang dikenal dengan transmisi otomatis kopling ganda.
Teknologi terbaru yang mengedepankan keamanan dan kenyamanan tersebut harus diiringi dengan upaya-upaya positif agar memberikan nilai lebih. Langkah sederhana adalah merawat sistem transmisi dan menerapkan pola mengemudi yang tepat.
Perawatan berkala sesuai prosedur, termasuk mengganti pelumas, yaitu jenis automatic transmission fluid (ATF), akan membantu menjaga mobil matik tetap nyaman digunakan. Perhatikanlah anjuran pabrik terkait frekuensi penggantian pelumas tersebut.
Terkait perilaku mengemudi, misalnya saat berkendara dengan kondisi merayap, hendaknya Anda tetap mempertahankan tuas persneling pada posisi D sambil tetap mengontrol injakan pada pedal rem. Sebisa mungkin Anda hindari memindahkan tuas sesering mungkin. Hal ini bertujuan membantu menghindari kerusakan lebih dini pada komponen transmisi.
Cermati kondisi jalan. Saat melintas di jalan menanjak, geser tongkat transmisi ke mode lebih rendah (posisi L/low) atau pada posisi di angka “1”. Hal ini juga berlaku saat melewati jalan menurun. Tujuannya, memberikan efek engine brake saat mobil meluncur ke bawah.
Arus lalu lintas di jalan raya, terlebih di Ibu Kota, terkadang sulit diprediksi. Jika tengah berhenti di jalan raya, baik karena lampu merah maupun padatnya kendaraan, hendaknya Anda pindahkan tuas ke posisi N sambil tetap mengontrol pedal rem.
Jika kendaraan melaju normal dan persneling berada di posisi D (drive), sebisa mungkin Anda hindari menginjak gas secara mendadak. Injaklah pedal gas secara perlahan untuk memberi kesempatan transmisi bekerja sewajarnya. Jika Anda sering menginjak pedal gas secara spontan pada mobil bertransmisi otomatis, jangan heran jika komponen transmisi tidak memiliki umur panjang.
Memarkir mobil matik juga ada aturan agar transmisi tetap awet. Hindari memosisikan tuas persneling pada posisi P (park) sebelum mobil benar-benar berhenti. Memaksa menempatkan tuas ke posisi P dalam kondisi mobil masih bergerak akan memicu rusaknya komponen pada sistem transmisi. [*/BYU]
foto: shutterstock
noted: bijak menggunakan matik