Bekerja dari rumah atau work from home (WFH) bakal berdampak pada anggaran rutin kita. Ada pengeluaran yang bisa ditekan, ada pula yang justru jadi lebih tinggi.

Menyadari komponen biaya apa saja yang bisa dihemat atau perlu dialokasikan lebih banyak akan membantumu mengelola keuangan bulanan. Oleh karena itu, penting untuk memantaunya. Apalagi, jika bekerja di rumah adalah hal yang baru untuk kamu. Pada masa awal WFH, mungkin kamu juga butuh membuat catatan pengeluaran.

Berikut ini daftar komponen pengeluaran yang mungkin akan naik atau justru jadi lebih rendah.

PENGELUARAN LEBIH TINGGI

  • Listrik
perangkat elektronik (Foto: Iklan Kompas/Iwan Andryanto, shutterstock)

Yang satu ini jelas. Perangkat elektronik yang kita gunakan untuk bekerja membutuhkan daya. Karena durasi penggunaan alat produksi seperti komputer, laptop, ponsel, printer, dan lain-lain jadi lebih panjang di rumah, dibutuhkan daya listrik yang lebih banyak.

  • Jaringan internet dan komunikasi

Apabila biasanya jaringan internet dan komunikasi disediakan perusahaan selama berada di kantor, mungkin kita mesti mengeluarkan modal sendiri ketika bekerja dari rumah. Jika belum memasang jaringan wi-fi, kita harus membayar lebih untuk paket data atau mungkin membeli modem. Komunikasi dengan rekan atau klien juga membutuhkan biaya lebih besar karena harus dilakukan jarak jauh.

  • Fasilitas penunjang hiburan
merelakskan pikiran dengan main game.

Ketika bekerja dari rumah, pembatasan antara kegiatan bekerja dan bersantai justru perlu dibuat lebih jelas. Bagi beberapa orang, batas itu berarti pembedaan aktivitas yang terlihat nyata. Setelah mengetik di laptop, mendesain, rapat lewat panggilan video, dan berkoordinasi dengan rekan, kita butuh mengganti aktivitas untuk mengalihkan pikiran dari moda bekerja. Saat bekerja di kantor, transisi ini lebih mudah karena peralihan ditandai dengan perpindahan lokasi. Begitu di rumah, kita bisa melepaskan diri dari urusan kantor.

Tantangan bekerja di rumah, peralihan ini malah jadi lebih samar. Kutub ekstremnya, bisa jadi kamu susah berhenti bekerja atau justru terlalu banyak bersantai.

Ketika segala hal dilakukan di rumah, cara paling mudah bertransisi memang perbedaan aktivitas. Setelah bekerja, kita merelakskan pikiran dengan main game, membaca buku, bermain musik, atau menonton film. Aktivitas ini perlu difasilitasi. Apalagi, saat ini kita sulit bepergian. Barangkali kamu jadi butuh langganan Netflix, membeli lebih banyak buku, atau membeli kaset PS baru.

  • Penunjang kenyamanan interior
interior ruangan kerja di rumah.

Jika kamu tipe orang yang suasana hatinya mudah terpengaruh ambience sekitar atau interior ruangan, mungkin akan jadi lebih boros. Ada biaya yang mesti dikeluarkan untuk meningkatkan kenyamanan fisik, atau bahkan visual.

Kamu akan merasa enggak nyaman kalau atmosfer ruangan enggak oke. Lampu terlalu putih, kamu butuh lampu dengan temperatur cahaya yang lebih hangat. Kursi kerja kurang ergonomis, kamu mencari yang baru. Meja kerja tampak terlalu polos, kamu mungkin membeli tanaman hias atau aksesori lain. Dimensi vertikal di dinding dekat meja kerja terlalu kosong, lalu kamu memasang ambalan untuk menaruh buku, bingkai foto, atau vas.

Di satu sisi, ini menguntungkan karena kamu sekaligus mempercantik rumah dan menjadikannya lebih nyaman, bukan cuma untuk bekerja. Hanya saja, butuh kendali agar tidak keterusan dan kamu bisa merasa cukup.

PENGELUARAN LEBIH RENDAH

  • Transportasi

Siapa yang butuh sering-sering naik ojek, bus, taksi, kereta, atau kendaraan pribadi jika kita lebih kerap di rumah? Kita juga jadi berhemat biaya tol, parkir, atau bahan bakar. Komponen biaya ini jika ditabung hasilnya juga lumayan. Bisa juga dialokasikan untuk pengeluaran lain yang jadi lebih besar akibat kerja di rumah, seperti listrik dan jaringan komunikasi.

  • Makan dan ngopi
memasak sendiri di rumah.

Kemungkinan untuk memasak sendiri jauh lebih besar jika kita di rumah. Jika kamu kurang bisa memasak pun, mengupayakan lauk pauk atau sayuran yang simpel tidak sulit. Menggoreng telur atau tempe sendiri, lalu merebus sayuran dan menyiramnya dengan bumbu pecel yang tinggal dilarutkan dengan air tetap lebih hemat ketimbang jajan di kantin atau restoran setiap hari.

Di rumah, godaan untuk makan bersama kawan di mal atau nongkrong untuk ngopi di kafe juga jadi lebih rendah. Apalagi, pada masa pembatasan jarak fisik seperti sekarang. Sekali-sekali, bolehlah gunakan layanan pesan antar agar menu lebih beragam.

  • Pakaian
memilih baju.

Dalam jangka pendek, bekerja dari rumah mungkin tak berdampak pada penghematan anggaran untuk membeli pakaian. Namun, kalau kamu pekerja lepas yang memang bekerja dari rumah atau tempat yang fleksibel, penghematan ini akan terasa.

Pasalnya, kita tidak rutin bertemu orang yang sama setiap hari sehingga tidak terlalu perlu pakaian yang variatif untuk berganti gaya. Pakaian yang itu-itu saja tak jadi soal apabila kamu sering bekerja sendiri atau hanya sesekali berjumpa orang yang sama kan?